Perang Belum Berhenti, Pengungsi Kian Melimpah
Pria 27 tahun itu hanya bisa pasrah. Sambil terus berdoa, dia berusaha melacak keberadaan paman dan bibi yang diyakininya masih hidup itu.
Akhirnya, peluang datang pada awal pekan ini. Ahmad yang sudah berkeliling dari kamp penampungan satu ke yang lain berhasil melacak jejak kerabatnya tersebut.
Kemarin mereka sepakat untuk bertemu. ''Tidak bisa saya ungkapkan lewat kata-kata. Perasaan yang muncul saat ada peluang untuk bertemu dengan keluarga di tengah banyak berita tidak menentu seperti sekarang, benar-benar luar biasa,'' ungkapnya.
Ahmad tidak sendiri. Ada ratusan penduduk Mosul lain yang akhirnya berkesempatan dipertemukan dengan kerabat dan keluarganya.
"Saya sudah tidak sabar lagi. Saya ingin segera bertemu dan mengajak mereka pulang ke rumah,'' kata lelaki yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tersebut.
Setelah sekitar dua jam menunggu, Ahmad bisa menemui paman dan bibinya.
Reuni itu terjadi di kamp Hamam Al Alil yang berjarak sekitar 15 kilometer dari Mosul.
Seperti Ahmad, Mohamed Badr Abed juga berkunjung ke salah satu di antara total 17 kamp penampungan sementara Mosul itu untuk menjemput keluarganya.
Operasi pembebasan Mosul dari tangan ISIS yang dilancarkan pemerintah Iraq sejak 17 Oktober lalu masih menggelora hingga kini.
- Kasus Bupati Probolinggo dan Suami, Firli Bahuri: Ini Korupsi yang Sangat Kejam
- Perempuan yang Menikah dengan Petempur ISIS Dilarang Kembali ke Negara Asal
- 5 Berita Terpopuler: Kami Memotong Tangan Jahat ISIS, Tak Puas dengan Vonis Penyerang Novel Baswedan
- 5 Berita Terpopuler: 200 Anak Anggota ISIS Dipulangkan, Gaji PPPK Kapan Cair?
- Pernyataan Keras Ganjar Pranowo, Tolak WNI eks ISIS Kembali ke Jateng
- Komisi III: ISIS Lebih Bahaya Daripada Virus Corona