Perang Dagang Australia dan Tiongkok Makin Panas, Apa yang Terjadi Sebenarnya?
![Perang Dagang Australia dan Tiongkok Makin Panas, Apa yang Terjadi Sebenarnya?](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2021/07/21/perang-dagang-australia-dan-tiongkok-makin-panas-apa-yang-t-yiak.jpg)
Ketegangan antara Tiongkok dan Australia telah meningkat untuk sementara waktu. Sekarang hubungan kedua negara pun akan mencapai tingkat yang berbeda sama sekali.
Setelah menghantam eskpor gandum dan kemudian ekspor daging sapi Australia, tampaknya Tiongkok akan meninggalkan sebagian besar komoditas Australia yang lain dan berpotensi dimulai pekan ini.
Apa yang sebenarnya terjadi antara Australia dan Tiongkok? Empat poin ini mungkin akan menjawab pertanyaan Anda.
Apa yang sudah terjadi sejauh ini?
Enam bulan terakhir adalah masa yang berat bagi eksportir Australia untuk menjual hasil pertanian mereka ke Tiongkok.
Berawal dari penetapan tarif untuk perdagangan gandum serta penangguhan perdagangan daging dari beberapa rumah potong hewan di Australia di bulan Mei lalu.
Saat itu ada spekulasi jika pemberlakuan tarif dan penangguhan adalah semacam hukuman kepada Australia setelah meminta agar ada penyelidikan independen soal asal-usul virus corona.
Pemerintah Tiongkok sejak saat itu meluncurkan penyelidikan 'anti-dumping' terhadap ekspor 'wine' atau minuman anggur asal Australia dengan tuduhan para pembuat wine sengaja membanting harga untuk menguasai pasar.
Selain itu, menurut industri kapas Australia, Tiongkok juga meminta pabrik pemintalan untuk berhenti membeli kapas yang ditanam di Australia.
Ketegangan antara Tiongkok dan Australia telah meningkat dalam beberapa waktu terakhir
- Dunia Hari Ini: Ratusan Korban Perdagangan Manusia di Myanmar Diungsikan ke Thailand
- Anak Muda di Indonesia Bayar Jasa Buat Tes Kesetiaan Pasangannya
- Prabowo Setelah 100 Hari: Makin Berjarak dengan Jokowi?
- Dunia Hari Ini: PM Israel Ancam Hentikan Gencatan Senjata
- Kaum Muda Australia Lebih Memilih Tidak ke Dokter
- Dunia Hari Ini: Presiden Trump Resmi Berlakukan Tarif Impor Baja dan Alumunium