Perang di Sabah Makin Berdarah
Lima Polisi Malaysia-Dua Anggota Sultan Sulu, Tewas
Senin, 04 Maret 2013 – 07:58 WIB

Perang di Sabah Makin Berdarah
Itulah sebabnya aksi pendudukan orang Sulu ini merupakan masalah yang pelik bagi pemerintah Malaysia dan Filipina. Tentara Sulu sendiri sudah terbiasa melakukan perang gerilya di daerah Filipina Selatan yang selama ini menjadi basis pejuang Moro dan kelompok Abu Sayyaf.
Dari dalam negeri, Kemenlu langsung memberikan perhatian khusus pada konflik yang terjadi di wilayah Sabah. Saat ini tercatat ada sekitar 10 ribu WNI berdomisili di sekitar wilayah konflik.
Direktur Informasi dan Media Kemlu P.L.E. Priatna atas nama pemerintah RI meminta perhatian serius dari Malaysia dan Filipina agar menjaga konflik tidak meluas hingga mengakibatkan korban dari warga negara lain.
Menurut dia, dari 10 ribu WNI di daerah itu mayoritas bekerja di perkebunan kelapa sawit. "Mereka pada umumnya membawa keluarganya ke sana. Tapi sejauh informasi yang kami dapat mereka tidak berada tepat di tempat yang disengketakan," terangnya kepada Jawa Pos kemarin.
SABAH - Baku tembak antara aparat keamanan Malaysia dengan kelompok bersenjata Kesultanan Sulu terus makan korban. Dalam pertempuran sengit yang
BERITA TERKAIT
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza
- Gempa Bumi M 5,8 Mengguncang Filipina Rabu Pagi