Perang Dilanjutkan di Belakang Gereja
Sabtu, 09 Januari 2010 – 05:17 WIB
“Kita, pihak keamanan tetap berjaga-jaga di lokasi tersebut, supaya kedua kubu yang bertikai tidak sampai mengganggu masyarakat lain yang akan memicu masalah baru,” kata Kapolres.
Baca Juga:
Berdasar data yang dihimpun Radar Timika menyebutkan hingga sore tercatat korban dari kelompok Mambruk II sebanyak 5 orang. Diantaranya, seorang pelajar bernama Ipa Kiwak (17) yang tertembak peluru senapan angin pada dada kanan. Kemudian Kalio Kiwak (35) terkena peluru senapan angin di dada kiri. Komako Kinal (29) terkena panah pada paha kiri, Osea Agabal (34), cedera paha kiri terkena panah dan Tepayu Magai (24), cedera panah pada telapak kaki kiri. Kelimanya dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika untuk mendapatkan perawatan.
Sedangkan 6 korban lainnya dari kelompok Tunikama dilarikan ke RSUD Mimika. Mereka adalah Niko Magay yang terkena panah pada punggung kanan belakang, Elminus Magay terkena panah pada kaki kiri, Demek Murib terkena panah pada bagian bawah mata kanan. Kemudian Erinus Murib cedera pada pergelangan tangan kanan akibat terkena panah, Jhon Magay terkena panah pada bagian atas kepala, dan Anggrek Waker, luka terkena panah tembus pada lengan tangan kiri. Para korban rata-rata mengalami luka ringan, sehingga setelah diobati langsung dipulangkan ke alamat mereka oleh polisi yang bertugas dari pagi hingga malam hari di Kwamki Lama.
Sebelumnya telah diberitakan, dari kelompok Mambruk II yang telah jatuh korban jiwa, yakni Albert Mom Kinal (32) pada Senin (4/1) malam. Warga kelompok Mambruk II masih ingin ‘angkat panah’ sampai jatuh korban dari kelompok Tunikama. Kapolres Mimika, AKBP Muhammad Sagi bersama jajaran perwira Polres berada di Kwamki Lama untuk menenangkan kedua kubu yang bertikai. Polisi berusaha melakukan negosiasi persuasif. Kapolres menghimbau massa kelompok Tunikama agar tidak menanggapi seruan perang dari kelompok Mambruk II.
TIMIKA – Ternyata, perang antarwarga hanya terhenti sehari saja, yakni Kamis (7/1) lalu. Kemarin pagi tiba-tiba perang antara kelompok warga
BERITA TERKAIT
- Tidak Seluruh Honorer Lulus PPPK 2024, Sudah Diantisipasi, 3 Alasannya
- PWNU Jateng Sebut Pilkada Membuktikan Kedewasaan Politik Warga
- 5 Berita Terpopuler: Kenaikan Gaji Guru Honorer Bikin Penasaran, PNS dan PPPK Makin Makmur, Kontroversi Muncul
- Pererat Hubungan Antar-Negara, Perpustakaan Soekarno Garden Bakal Dibangun di Uzbekistan
- Polisi Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang, Keluarga Korban Lapor ke Polda Jateng
- Begini Nasib Aipda R, Polisi yang Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang