Perang Diskon Bisa Berefek Negatif
jpnn.com - CIBEUNYING KIDUL – Menjelang akhir tahun, sejumlah pertokoan menggelar diskon besar-besaran kepada para konsumen. Pasalnya, pada momen ini biasanya para pedagang cuci gudang. Namun, ternyata perang diskon ini bisa berdampak buruk bagi warga.
Pakar Ekonomi sekaligus Rektor Universitas Sangga Buana YPKP Dr H. Asep Effendi SE MSi mengatakan, diskon besar-besaran ini muncul akibat beberapa faktor. Misalnya, dari sudut pandang promosi hal itu memang dibutuhkan. Tujuannya, agar produknya bisa dilirik masyarakat.
Selain itu, biasanya pada saat itu para pedagang merasa produknya tidak laku. Sehingga, harganya diturunkan. Sebab, jika pedagang yakin bahwa produknya bagus dan disukai, mereka tidak perlu memberikan diskon.
Menurut Asep, ada aspek manajerial dari sisi finance yang harus diperbaiki. Selain itu, boleh jadi produk yang ditawarkan diskon itu adalah barang yang sudah lama. Tata kelola ekonomi seperti ini sebenarnya tidak baik. Bahkan, dari sisi bisnis pun tidak bagus. Sebab, biasanya mereka hanya menunggu produknya laku. Kalau tidak laku tinggal diskon besar-besaran.
’’Jadi, dilihat dari sisi komunikasi marketing-nya, kualitas produk, ketahanan produk dan sebagainya,’’ jelas Asep kepada Bandung Ekspres (Grup JPNN) di kantornya kemarin (17/12).
Dia menuturkan, para pengusaha atau pedagang yang produknya sudah kuat, jarang melakukan diskon. Sebab, mereka sudah punya keyakinan terhadap produknya. Misalnya, karena sudah punya brand dan tidak mengubah bentuk atau konsep dari produknya.
Sehingga, dari tahun ke tahun produknya ini mudah diingat. ’’Kualitas pengusaha seperti inilah yang dibutuhkan di Indonesia. Tidak mudah menurunkan harga. Apalagi, jika kaitanya dengan event,’’ terang dia.
Asep menyatakan, pedagang yang sering memberikan diskon biasanya akan kesulitan menjadikan produknya sebagai unggulan. Bahkan, dari sisi finance mereka juga akan kesulitan menyeimbangkan diri. ’’Jadi, apalah untungnya diskon-diskon seperti itu,’’ tandasnya.
CIBEUNYING KIDUL – Menjelang akhir tahun, sejumlah pertokoan menggelar diskon besar-besaran kepada para konsumen. Pasalnya, pada momen ini
- Fepto Bangkit Dalam 3 Bulan Setelah Terpuruk Finansial, Ini Rahasia Suksesnya
- Terungkap Fakta, Selama Ini Indonesia Lakukan Impor Pangan 30 Juta Ton
- Wamendag Beberkan Nominal Transaksi Harbolnas, Angkanya Bikin Melongo
- Hadiri Pembukaan Munas Dekopin, Sultan Dorong Pemerintah Perbanyak Koperasi Produksi
- Dirut PAM Jaya Sebut Tarif Air Sangat Rendah Dibandingkan dengan Komoditas Lain
- Wamenaker Beri Kabar Mengerikan soal PHK