Perang Dunia III
Oleh Dhimam Abror Djuraid

Biaya perang yang tinggi membuat Presiden Joe Biden memutuskan mengakhiri pendudukan panjang itu. Biden lebih memilih menahan malu ketimbang menanggung biaya mahal.
Amerika tidak mau mengulang kesalahan yang sama. Karena itu, Amerika juga sangat berhati-hati dalam menyikapi konflik Ukraina.
Perang terbuka dalam skala besar tidak akan menjadi opsi. Prediksi yang mengatakan bahwa konflik Rusia-Ukraina akan menjadi pemicu Perang Dunia Ketiga tidak berdasar.
Rusia bisa saja didukung oleh Tiongkok dan Turki. Namun, aliansi besar itu tidak akan gegabah untuk melakukan perang terbuka. Perang terbuka dengan skala besar tidak akan menghasilkan apa-apa kecuali kehancuran masal bersama.
Rusia punya nuklir. Amerika juga punya nuklir. Akan tetapi, di dalam strategi geopolitik internasional dikenal adanya Deterrence Theory atau teori saling menjaga diri.
Negara-negara besar itu masing-masing punya nuklir sebagai senjata pemungkas. Namun, masing-masing negara itu juga sama-sama menjaga diri supaya tidak menggunakannya.
Dalam doktrin strategi militer ada mekanisme MAD pada perang terbuka skala besar. Secara harfiah MAD berarti gila, dan dalam teori perang berarti 'mutually assured destruction', yaitu kepastian saling mengancurkan.
MAD adalah strategi keamanan nasional yang menyatakan bahwa penggunaan senjata penghancur masal berskala besar oleh dua pihak, atau lebih, yang bertentangan akan mengakibatkan kehancuran total di pihak penyerang maupun yang diserang.
Pepatah Jawa menyebutnya 'tiji tibeh' atau mati satu, mati semua. Perang Dunia Ketiga -sebagaimana diembus-embuskan di media sosial- tidak akan terjadi karena semua pihak sudah menyadari akan hancur bersama-sama.
- Polisi Kejar 8 Perampok WN Ukraina di Bali, Kerugian Capai Rp3,4 M
- Polda Bali Tangkap Satu Pelaku Perampokan WNA Ukraina, 8 Orang Masih Diburu
- WNA Rusia Merampok Rp 3,4 Miliar Milik Bule Ukraina di Bali
- Ukraina Tunjukkan Komitmen Transparansi dan Akuntabilitas di Tengah Invasi Rusia
- Trump Sesumbar Bakal Membereskan Perang di Ukraina, Menlu Amerika: Ini Sulit
- Malam Pertama