Perang Konsulat
Oleh Dahlan Iskan
.jpeg)
jpnn.com - Pun di Amerika. Kian dekat Pilpres kian panas. Termasuk hubungan Amerika Serikat dan Tiongkok.
Jumat kemarin adalah dibakarnya sumbu baru: secara mendadak, Amerika menutup Konsulat Tiongkok di Kota Houston, Texas.
Tiongkok membalas: akan menutup salah satu Konsulat Amerika di Tiongkok. Itu kalau permintaan Tiongkok diabaikan: agar penutupan Konsulat Houston itu dibatalkan.
"Alasan penutupan itu dipabrikasi dan tanpa dasar," ujar juru bicara Kemenlu Tiongkok.
Tiongkok meminta bukti tuduhan bahwa konsulat itu jadi pusat mata-mata. Terutama di bidang hak cipta dan informasi pribadi orang Amerika.
Semula saya kira Konsulat Amerika yang di Wuhan yang akan dijadikan tit-for-tat. Rupanya saya salah kira.
Konsulat di Wuhan dianggap kurang seimbang. Maka Houston dibalas dengan Chengdu.
Bagi Amerika, konsulat di kota Chengdu, ibu kota provinsi Sichuan, lebih strategis. Amerika bisa memata-matai Tibet dari Chengdu.