Perang Lawan Mafia Pajak, Ini Saran CITA dan NMI buat Presiden
jpnn.com - JAKARTA - Upaya memberantas mafia pajak yang sudah cukup lama berakar di Indonesia dinilai membutuhkan kemauan politik yang kuat. Koordinasi antar lembaga penegak hukum juga diperlukan, demikian disampaikan Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA), Yustinus Prastowo.
Yustinus mendukung langkah serius pemerintah memberantas mafia pajak, seperti pemberian sanksi tegas kurungan badan atau gijzeling. Dia menilai pemerintah saat ini memiliki kemauan politik yang kuat, "Yang penting koordinasi antar lembaga penegak hukum. Saya yakin ini dapat dilakukan," ujarnya.
Yustinus yakin dengan peran besar pemerintah, mafia pajak yang sudah mengakar cukup lama akan dapat diberantas. Terlebih jika Presiden Jokowi secara langsung menangani masalah ini dengan mengatur koordinasi berbagai lembaga terkait.
Terkait langkah hukuman kurung badan atau gijzeling terhadap penunggak pajak, hal tersebut adalah salah satu langkah pemberantasan mafia pajak. Meski tidak akan berdampak langsung terhadap pendapatan pajak, Yustinus yakin bisa sebagai efek jera jika dilakukan secara kontinu dan simultan.
"Apalagi jika kantor pajak di daerah juga melakukan hal yang sama, efeknya akan lebih luar biasa. Kepatuhan wajib pajak akan meningkat," tambah dia.
Menurut Yustinus, sanksi gijzeling sudah cukup berat dan dibutuhkan back up kuat dari pemerintah agar petugas pajak tidak dikriminalisasi, "Presiden sudah berkomitmen terhadap hal tersebut," tambahnya.
Secara terpisah, Chief Research and Strategy Network of Market Investor (NMI) Reagy Sukmana mengatakan, pemerintah harus bergerak cepat memberantas mafia pajak, mengingat target penerimaan pajak yang diminta presiden terbilang tinggi.
"Melihat masih rendahnya tax collection ratio yang masih di sekitaran level 52,7% dan untuk menyehatkan postur APBN, pemerintah diharapkan serius untuk memerangi mafia pajak. Saya melihat ada upaya baik pemerintah," ujarnya.
JAKARTA - Upaya memberantas mafia pajak yang sudah cukup lama berakar di Indonesia dinilai membutuhkan kemauan politik yang kuat. Koordinasi antar
- Sosiolog UI Sebut Lukisan Yos Suprapto Tak Melanggar Etika dan Relevan dengan Isu Pangan
- Yayasan GSN Salurkan Pupuk Gratis dan Sprayer ke Petani di Magelang
- 2024, Grab Telah Menyalurkan Bantuan USD 1 Juta Kepada Mitra dan UMKM
- Ini Fungsi Dewan Pertahanan Nasional yang Dibentuk Presiden Prabowo
- Kronologi Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Hilang sebelum TNI-Polri Tembak Mati Komandan KKB
- Libur Nataru, Polda Jabar Lakukan Pembatasan Operasional Angkutan Barang