Perang Rusia-Ukraina, Ekonomi Indonesia Bakal Terdampak?
jpnn.com, JAKARTA - Meletusnya perang antara Rusia dan Ukraina menyedot perhatian dunia.
Pasalnya, stabilitas ekonomi global terancam karena konflik kedua negara tersebut.
Dosen Paramadina Graduate School of diplomacy Mahmud Syaltout menyebut konflik Rusia-Ukraina tidak sepenuhnya berdampak buruk pada ekonomi Indonesia.
Justru, lanjut dia, Indonesia bisa diuntungkan meningkatkan harga komoditas dunia, termasuk emas, perak, aluminium, dan nikel.
"Indonesia saat ini dikenal sebagai negara penghasil emas, perak, aluminium dan nikel yang saat ini juga ikutan naik pascameningkatnya eskalasi konflik Rusia dengan Ukraina. Jika kita bisa mengoptimalkan peluang ini, ekonomi kita bukan hanya selamat dari ancaman defisit karena dampak naiknya harga migas, tetapi juga bisa untung besar," kata Mahmud dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa.
Menurutnya, berdasarkan hasil riset terkait perang Asia saat perang dingin, tidak semua negara mengalami kerugian, defisit, ataupun krisis perdagangan maupun ekonomi.
Mahmud menyebutkan beberapa negara justru diuntungkan oleh ketegangan konflik antarnegara maupun perang terbuka.
Namun, untuk mendapatkan untung besar di tengah konflik antara Rusia dan Ukraina, Indonesia memerlukan strategi yang jitu.
Meletusnya perang antara Rusia-Ukraina menyedot perhatian dunia. Stabilitas ekonomi global terancam karena konflik kedua negara tersebut.
- Alhamdulillah, Anggaran Kredit Investasi Padat Karya Mencapai Rp 20 Triliun
- Kabar Baik, Target KUR 2025 Naik jadi Rp 300 Triliun
- Banggar DPR RI Minta Pemerintah Menyiapkan 9 Langkah Setelah PPN 12 Persen Berlaku
- PT Akulaku Finance Indonesia Capai Kesepakatan Rp 600 Miliar dengan 3 Bank
- Hingga Kuartal III 2024, Pembiayaan Keuangan Berkelanjutan BSI Tembus Rp 62,5 Triliun
- Pengamat: Masyarakat Nantikan Tata Kelola Tambang yang Berpihak, Bukan Janji Manis