Perang Sabah dan 'Perang' Politik Dalam Negeri Malaysia
Rabu, 20 Maret 2013 – 06:41 WIB
Perdana Menteri Datuk Moh Najib Tun Abdul Razak memang menaruh perhatian sangat spesial pada operasi Lahad Datu. Orang nomor satu di Malaysia itu mengunjungi langsung pasukannya pada hari ketiga Operasi Daulat (6 Maret). Dia disambut suka cita oleh para tentara dan polisi yang bertugas.
PM Najib juga mengumumkan wilayah Sabah Timur sebagai special security area atau dalam bahasa Malaysia disebut sebagai kawasan keselamatan khas. Daerah keamanan khusus itu meliputi jalur antara Kudat hingga Tawau, meliputi Sandakan, Semporna, Lahad Datu, dan Kunak. Total kurang lebih 1.400 kilometer sepanjang pantai timur Sabah. Penerapan kawasan keselamatan khas itu yang kedua setelah pernah diberlakukan Malaysia pada 1972 saat krisis Serawak.
Di berbagai forum, Najib menegaskan wilayah Sabah adalah wilayah sah Malaysia. "Kita akan pertahankan Sabah selama-lamanya. Ini demi marwah kedaulatan negara," ujarnya.
Dalam siaran langsung Conversation With The PM yang disiarkan TV 1 dan TV 3 pada 12 Maret, Najib menyesalkan pihak oposisi yang menggunakan isu Lahad Datu sebagai upaya politik.
LAHAD DATU - Peperangan antara pasukan gerilyawan Sulu melawan 10 ribu pasukan tentara Malaysia masih berlangsung. Hingga kemarin (19/3) dilaporkan
BERITA TERKAIT
- Pengelolaan Perbatasan RI-PNG Jadi Sorotan Utama di Sidang ke 38 JBC
- Bertemu PM Pakistan, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan
- 13 Orang Tewas dalam Kecelakaan Kapal di India Bagian Barat
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya