Perang Sawit & Black Campaigne
Jumat, 13 Agustus 2010 – 00:01 WIB
***
“Perang Sawit”, apa pula itu? Saya kira tak bisa dilepaskan dari tren global, krisis energi dan global warning yang mendera dunia dewasa ini. Kita terbayang betapa Co2 karbondioksida dihamburkan oleh rumah-rumah kaca tanpa ampun yang bertebaran di Amerika Serikat, China, Eropa, dan Jepang.
“Perang Sawit”, apa pula itu? Saya kira tak bisa dilepaskan dari tren global, krisis energi dan global warning yang mendera dunia dewasa ini. Kita terbayang betapa Co2 karbondioksida dihamburkan oleh rumah-rumah kaca tanpa ampun yang bertebaran di Amerika Serikat, China, Eropa, dan Jepang.
Enersi listrik yang digerakkan oleh BBM, termasuk Co2 yang menyembur dari dunia industri maupun mobil memang sangat ”rakus” meminum enerji yang berasal dari minyak bumi tersebut.
Ternyata CPO yang berasal dari tanaman nabati sangat efisien mengganti bahan bakar petrolium dari fosil. Inilah, yang ”benteng terakhir” bagi dunia masa depan, sekaligus dalam memerangi emisi-pemanasan global.
Nah, Indonesia di masa depan sangat dibutuhkan dunia. Memang, BBM tradisional terutama yang berasal dari fosil mulai dan niscaya harus migrasi ke bioenergi, biofiel, bioetanol. Bioetanol juga bisa diambil dari ubi kayu, tebu dan jagung. Mudah dan ongkosnya murah.