Perang Sawit & Black Campaigne
Jumat, 13 Agustus 2010 – 00:01 WIB
Malah di Brasil 50% produksi tebu dikonversi menjadi alkohol untuk dicampurkan di dalam bensin. Ramah lingkungan pula.
Hatta, inilah kutukan dari BBM tradisional, yang tidak terbarukan, dari fosil, dari pembusukan ratusan tahun dan kian susut dan mengering pula. Tak mencengangkan jika bionabati dilirik banyak negara, yang sangat potensial di Indonesia.
Saya berfirasat, jangan-jangan inilah penyebabnya jika belakangan ini banyak negara maju konsumen minyak sawit memperketat regulasi tentang bagaimana cara minyak sawit tersebut diproduksi agar bisa diterima oleh pasar internasional?
Terdengarlah RSPO (roundtable on Suistinable Palm Oil) yang menuangkan panduan produksi minyak sawit. Tapi Indonesia ternyata mau menurut. Sedikitnya, 72 industri sawit nasional dari hulu hingga ke hilir bersedia menjadi anggota RSPO yang berkantor pusat di Zurich, Swiss tersebut.