Perang Sawit & Black Campaigne
Jumat, 13 Agustus 2010 – 00:01 WIB
Industri sawit kita malah menandinginya dengan ISPO (Indonesian Suistanable Palm Oil). Soalnya, seperti kata Haposan, GAPKI menilai ketentuan RSPO tak selalu sejalan dengan arah dan kepentingan industri sawit kita.
Sebetulnya daripada repot melayani kecerewetan negara konsumen itu, mengapa kita tak mengayun langkah mengusung program konversi BBM dengan bionabati tersebut?
Sayangnya pemerintah suka angin-anginan. Jika harga minyak dunia kumat, kita menoleh ke bionabati, sampai ada Inpres segala. Namun saat harga minyak dunia normal, kita melupakan program konversi itu.
Saya terbayang jika kita konsekuen, Indonesia akan punya bargaining tinggi ketika suatu hari krisis minyak dunia kian sakarat. Kini saatnya kembali ke konversi lama itu agar bisa memenangkan ”perang sawit.”