Perang Sengit di Perbatasan, Warga Terjebak
Senin, 03 Juni 2013 – 03:26 WIB
Kantor sekretaris jenderal (Sekjen) PBB juga telah meminta pihak-pihak yang berseteru agar menahan diri dan membuka akses bagi warga sipil untuk mengungsi. Menurut PBB, kedua pihak bisa saja dianggap melanggar hukum internasional jika terbukti sengaja mengorbankan warga sipil.
Baca Juga:
Reporter BBC melaporkan bahwa kondisi di Qusair saat ini begitu mengkhawatirkan. Perang kian memanas sejak bulan lalu setelah Hizbullah, kelompok militan Lebanon yang didukung Iran, bergabung dengan tentara loyalis Assad. Pada saat bersamaan, kelompok militan Suni dari sejumlah negara juga menyeberang ke Syria untuk berjuang bersama oposisi.
Qusair, yang terletak sekitar 10 kilometer dari garis perbatasan dengan Lebanon, merupakan jalur utama pengiriman logistik dan rute penyelundupan senjata menuju Syria. Kota itu juga dekat dengan jalan utama yang menghubungkan Homs-Damaskus, dua kota utama yang menjadi pusat pergolakan dua kubu selama ini.
Sementara itu, Sabtu lalu (1/6) ulama Islam yang berpengaruh Yusuf al-Qardawi menyerukan kepada seluruh Muslim Suni di Timur Tengah untuk bergabung dengan kelompok oposisi Syria guna melengserkan Assad. Di depan ribuan massa di Doha, Qatar, dia menyatakan bahwa Iran dan Hizbullah, sekutu utama Assad, berupaya menghancurkan komunitas Suni.
DAMASKUS - Perang sengit antara pasukan Presiden Bashar Al Assad dan pejuang oposisi Syria terus berlangsung di Kota Qusair, dekat perbatasan Lebanon,
BERITA TERKAIT
- PPI Munich Gelar Sports and Culinary Festival Perdana di Munich
- Terima Kekalahan, Kamala Harris Berharap Amerika Tak Menuju Era Kegelapan
- Donald Trump jadi Presiden AS Alamat Bahaya Buat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Invasi Rusia Makin Brutal, Pengamat Soroti Penderitaan Warga Sipil Ukraina
- Donald Trump Menang, Israel Bakal Makin Brutal di Timur Tengah
- Dipastikan Menang Pilpres, Donald Trump Berjanji Akan Menyembuhkan Amerika