Perang Terhadap Narkoba untuk Antisipasi Bonus Demografi
jpnn.com, SURABAYA - Direktur Ketahanan Ekonomi, Sosial dan Budaya Syarmadani mengatakan, penyalahgunaan narkotika di Indonesia sangat memprihatinkan.
Menurut dia, narkotika sudah memakan banyak korban jiwa serta menimbulkan kerugian morel maupun materiil.
Syarmadani menyampaikan hal itu saat menjadi pembicara dalam acara bertajuk Sosialisasi Permendagri Nomor 12 tahun 2019 tentang Fasilitasi Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap narkotika di Hotel Arcadia, Surabaya (18/3).
"Berdasarkan data dari BNN masih terdapat 3.376.115 pengguna narkotika di Indonesia dan per hari terdapat 40-50 orang yang meninggal akibat penyalahgunaan narkotika" kata Syarmadani.
Syarmadani menambahkan, harus ada sinergi yang kuat antara kementerian/lembaga maupun dengan pemerintah daerah untuk mengatasi hal itu.
“Sebab, spektrum pengguna dan pengedar narkotika sudah sampai ke pelajar maupun ibu rumah tangga,” imbuh Syarmadani.
Menurut dia, perang total terhadap narkotika juga bertujuan untuk mengantisipasi bonus demografi yang akan diterima oleh Indonesia.
Jika narkotika telah merusak generasi muda, kata Syarmadani, bonus demografi yang diterima justru akan menjadi beban.
Direktur Ketahanan Ekonomi, Sosial dan Budaya Syarmadani mengatakan, penyalahgunaan narkotika di Indonesia sangat memprihatinkan.
- Penyelundupan 19,8 Kg Sabu-Sabu dari Tawau Digagalkan, Bea Cukai Ungkap Kronologinya
- Ditresnarkoba Polda Sumsel Memusnahkan Sabu-Sabu 2.689,06 Gram dan 657 Butir Ekstasi
- Sarbin Sehe Tegaskan Narkoba dan Judi Online adalah Musuh Kemanusiaan
- Bea Cukai dan Polri Musnahkan Sabu-Sabu dan Pil Ekstasi Sebanyak Ini di Karimun
- DPRD Kota Bogor Sosialisasikan Raperda P4GN, Tampung Aspirasi Warga
- Irjen Iqbal: Tidak Ada Lagi Kampung Narkoba, Kami Kejar Sampai ke Lubang Tikus