Perang Twitter
Oleh Dahlan Iskan
Saya bisa merasakan suasana Minneapolis sekarang ini. Beberapa kali saya ke sana. Itu wilayah yang masyarakat kulit hitamnya besar sekali. Terutama keturunan Somalia.
Banyak juga imigran Suku Hmong --sejak Amerika kalah di perang Vietnam. Di kota inilah mal terbesar di Amerika berada: Mall of America.
Anggota DPR Amerika pertama yang berjilbab juga dari kota ini: Ilhan Omar. Kota Minneapolis menjadi lebih ramai karena mepet dengan kota besar lainnya: St Paul.
Kini kerusuhan itu menular ke banyak kota lainnya: termasuk Los Angeles.
Twitter akan melawan dekrit presiden itu. Termasuk lewat pengadilan. Demikian juga Facebook dan YouTube.
Namun banyak juga yang mendukung Trump. Terutama dari golongan konservatif --yang mengelompok ke Partai Republik.
Senator dari Florida, Marco Rubio, setuju dengan Trump. ”Kalau Twitter sudah menyeleksi konten berarti Twitter sudah sama dengan penerbit media,” ujarnya.
Twitter, katanya, tidak lebih dari penerbit surat kabar.