Perang Zona Abu-Abu, Strategi Militer China Paksa Taiwan Keok Tanpa Perlawanan

"Saat ini, PLA mampu melakukan blokade gabungan lokal terhadap pelabuhan, bandara, dan rute penerbangan ke luar kita yang penting, untuk memotong jalur komunikasi laut dan udara, serta memengaruhi jalur pasokan militer dan sumber logistik kita," kata kemenhan.
Pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan Taiwan sudah menjadi negara merdeka dan berikrar untuk membela kebebasan dan demokrasinya.
Tsai telah menjadikan pertahanan Taiwan sebagai prioritas. Dia berjanji untuk memproduksi lebih banyak senjata di dalam negeri, termasuk kapal selam, dan membeli banyak peralatan dari Amerika Serikat.
AS telah menjadi pemasok penting senjata dan pendukung Taiwan di dunia internasional.
Pada Oktober, Taiwan melaporkan 148 pesawat angkatan udara China di medan selatan dan barat daya zona pertahanan mereka selama empat hari.
Insiden itu meningkatkan ketegangan antara Taipei dan Beijing secara dramatis.
Peningkatan latihan militer China di zone pertahanan udara Taiwan baru-baru ini adalah bagian dari apa yang disebut Taiwan sebagai strategi pelecehan yang dirancang secara hati-hati.
"Perilaku mereka yang mengintimidasi tidak hanya menghabiskan kekuatan tempur kita dan mengguncang kepercayaan dan moral kita, tapi juga berusaha mengubah atau menantang status quo di Selat Taiwan untuk mencapai tujuan merebut Taiwan tanpa perlawanan," kata kemenhan.
China tak pernah mengharamkan penggunaan kekuatan untuk menempatkan Taiwan di bawah kendalinya
- Menlu China Minta Warga Jepang Setop Dukung Taiwan, Ungkit Dosa Era Perang Dunia II
- Undian Perempat Final BAMTC 2025: Indonesia Jumpa Taiwan, Kans ke Semifinal Terbuka
- Jaga Warisan Budaya, Himmas UT Taiwan Sukses Gelar Indonesia Tempo Doeloe IV
- Terungkap! WNI Jadi Korban Kerja Paksa dan Eksploitasi Finansial di Kapal Taiwan
- Diplomasi Pertahanan dengan China Belum Mengurangi Ketegangan di Natuna
- Tekanan China Meningkat, Indonesia Diminta Perkuat Pertahanan di Natuna