Perangi Buta Aksara, Ubah Gang Setan jadi Gang Santun
Warga kampungnya dan kampung-kampung terdekat mulai mendorong anak-anak mereka untuk berkegiatan di RBSP.
Di rumah baca ini selain diajak membaca dan belajar mengajar, mereka juga melakukan berbagai kegiatan kreatif seperti menulis, membuat berbagai kerajinan, dan lain-lain.
Sambil mengurus rumah baca, ia juga terus menciptakan inovasi untuk meningkatkan minat baca masyarakat.
Ia menggagas 'Ndhog Dadar Pustaka' yaitu inovasi kegiatan menumbuhkan minat baca khususnya untuk anak-anak sekolah.
Yudi mengajak seorang temannya bernama Temon, yang bekerja menjadi pengumpul barang bekas untuk membantu berjualan telur goreng keliling sambil membawa buku bacaan.
Anak-anak yang membeli telur goreng bisa mendapat fasilitas membaca buku gratis. Dan ini sedikit berhasil menarik minat anak-anak untuk sekadar melihat bahkan membaca buku yang dibawanya.
Setelah berhasil membuat Ndhog Dadar Pustaka, ia pun berusaha menciptakan inovasi lain yaitu Burger Pustaka. Konsepnya sama Ndhog Dadar Pustaka, tapi dengan dagangan berbeda.
Inovasi-inovasi kegiatan inilah yang akhirnya membawa Yudi menuju Istana Negara. "Begini-begini saya diundang makan siang bersama Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei 2017. Ini jadi anugerah luar biasa bagi saya," pungkasnya. (esy/jpnn)
Para relawan literasi berjuang memberantas buta huruf tanpa bantuan dana biaya pemerintah.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Orang Muda Ganjar Fokus Berantas Buta Aksara di Wilayah Ende
- Mayjen Gabriel Lema Pengin Papua Barat Bebas dari Buta Aksara, Kerahkan Prajurit TNI
- Gus Muhaimin Desak Nadiem Tuntaskan 3 Juta Warga Buta Aksara
- Pemerintah Klaim Berhasil Turunkan Angka Buta Aksara di Indonesia
- Bung Karno Menggelorakan Semangat Berantas Buta Aksara
- Jumlah Penduduk Buta Aksara Turun, nih Datanya