Perangi Hoaks tentang Produk Tembakau Alternatif, Hasil Riset Harus Terus Disampaikan
![Perangi Hoaks tentang Produk Tembakau Alternatif, Hasil Riset Harus Terus Disampaikan](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2020/05/06/tembakau-kering-yang-menjadi-bahan-baku-rokok-fotoilustrasi-ara-antonijpnncom-82.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP) Amaliya, mengatakan informasi yang keliru terhadap produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan maupun rokok elektrik, masif berkembang.
Padahal, produk ini merupakan inovasi yang didukung oleh bukti ilmiah yang berpotensi memberikan alternatif bagi perokok dewasa dengan pendekatan pengurangan risiko dibandingkan terus merokok yang terbukti secara ilmiah lebih berbahaya.
“Banyak hoaks yang sangat berbahaya, dan kami mencoba meluruskan misinformasi tersebut dengan secara aktif melakukan penelitian dan mempublikasikan hasilnya kepada publik. Tujuannya adalah memberikan fakta yang benar dan bermanfaat bagi berbagai pemangku kepentingan,” ujar Amaliya dalam forum Scientific Summit ke-3 yang diselenggarakan secara daring.
Untuk mengurangi informasi yang keliru terhadap produk tembakau alternatif, Amaliya mendorong pemerintah Indonesia turut melakukan dan mendorong kajian ilmiah yang melibatkan semua pemangku kepentingan.
Hasil dari riset tersebut bisa menjadi acuan bagi pemerintah untuk menyampaikan informasi yang akurat mengenai produk tembakau alternatif serta mengatur melalui regulasi yang proporsional sesuai dengan risiko produk, agar perokok memiliki opsi untuk beralih.
Sebagai langkah awal, YPKP bersama Koalisi Indonesia Bebas TAR (KABAR) telah menyampaikan hasil-hasil riset produk tembakau alternatif kepada pemerintah.
“Kami sudah menyampaikan hasil penelitian dari para ahli di seluruh dunia maupun beberapa penelitan kami sendiri kepada pemerintah, tetapi jalan masih panjang. Kondisi ini mencerminkan bagi semua pemerhati dan praktisi harm reduction yang masih memiliki jalan panjang dengan banyaknya informasi menyesatkan,” serunya.
Fakta bahwa produk tembakau alternatif memiliki risiko lebih rendah diamini Ahli Toksikologi dari Universitas Airlangga, Sho’im Hidayat.
Masih ada saja pihak yang menganggap produk tembakau alternatif sama berbahayanya dengan rokok bagi kesehatan.
- Peredaran Rokok Ilegal Makin Meningkat, Negara Boncos Hingga Rp 97,81 Triliun?
- Taru Martani Sukses Ekspor Perdana di 2025, Begini Harapan Bea Cukai Yogyakarta
- Bea Cukai Madiun Musnahkan 1,5 Juta Batang Rokok Ilegal di Kejari Ngawi
- Pendekatan THR Dinilai Strategi Efektif untuk Mengurangi Jumlah Perokok
- Pemerintah Diminta Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif
- Soal Industri Kretek Nasional, PB HMI Minta Presiden Beri Arahan Lembaga Terkait