Perangi Hoaks, TikTok Ubah Kebijakan
jpnn.com, JAKARTA - Aplikasi video TikTok memperbarui kebijakannya. Pembaruan kebijakan ini bertujuan untuk memerangi hoaks atau informasi yang menyesatkan sehingga bisa membahayakan para pengguna mereka maupun publik.
"Kami menghapus misinformasi yang bisa membahayakan kesehatan seseorang atau keamanan publik secara luas. Kami juga menghapus konten yang didistribusikan kampanye disinformasi," kata TikTok, dikutip dari Reuters.
Kebijakan TikTok mengenai "konten menyesatkan" semula hanya untuk mengatasi scam atau penipuan, pengguna dilarang menggunakan identitas palsu atau menyiarkan informasi palsu untuk mencari keuntungan.
Juru bicara TikTok mencontohkan aturan baru mereka ini akan berlaku untuk konten yang mengandung teori konspirasi seperti Pizzagate, cerita tentang eksploitasi anak yang melibatkan restoran pizza milik keluarga Clinton di Washington.
Cerita ini viral di media sosial pada 2016 lalu.
Data dari Sensor Tower menunjukkan TikTok dan Douyin, TikTok versi China, telah diunduh sebanyak 1,5 miliar, dan 680 juta unduhan diantaranya terjadi sepanjang 2019.
Amerika Serikat beberapa lalu mengkhawatirkan aplikasi mengancam keamanan nasional mereka, berkaitan dengan pengelolaan data aplikasi tersebut. TikTok, yang berasal dari China, ditinjau ulang oleh militer dan komite investasi asing AS.
Namun TikTok menyatakan data pengguna AS disimpan di luar China. (antara/jpnn)
Kebijakan TikTok mengenai "konten menyesatkan" semula hanya untuk mengatasi scam atau penipuan, penggunaan identitas palsu.
Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan
- Pemerintah Albania Menilai TikTok Bisa Mendorong Anak-Anak Melakukan Kekerasan
- Kamu Bisa Jadi Kreator Tahun 2025, Intip 3 Inspirasi Kontennya di sini
- Aktif Berbagi di Medsos, Alvino Oldan jadi Global Ambassador Brand Ternama
- Gegara Ini, Chanreaksmey Loy Sukses Menyedot Perhatian Netizen Indonesia
- Setahun Berkolaborasi, Tokopedia dan ShopTokopedia Dorong Pendapatan UMKM Naik 95 Persen
- NTT DATA Business Solutions Tawarkan Strategi Kepemimpinan Berkelanjutan Era Digital