Perangi Malware, 500 Ribu Komputer Mati
Senin, 09 Juli 2012 – 12:38 WIB
SAN FRANSISCO - Biro Penyelidik Federal Amerika Serikat (FBI) akhirnya menonaktifkan perangkat lunak yang terserang Malware Domain Name Service (DNS) Changer. Terhitung aksi ini akan menonaktifkan sekitar 500 ribu pengguna komputer di seluruh dunia yang terinfeksi program berbahaya pada komputer mereka. "Masalahnya, diperkirakan masih ada ratusan ribu orang yang tidak tahu jika komputer mereka terinfeksi," ujarnya seperti dilansir Dailymail (9/7).
FBI mengambil langkah tersebut dalam upaya untuk menutup DNSChanger, yang diduga merupakan malware jahat hasil kreasi para peretas Eropa Timur. Tidak diketahui berapa banyak komputer di Inggris yang terkena, tetapi 12 persen dari 500 perusahaan top AS telah terinfeksi termasuk Macintosh.
Baca Juga:
Marcin Kleczynski, chief executive Malwarebytes, yang membuat software gratis yang dirancang untuk melawan malware, mengatakan FBI menonaktifkan server untuk memberikan waktu kepada pengguna yang terinfeksi untuk menghapus malware tersebut.
Baca Juga:
SAN FRANSISCO - Biro Penyelidik Federal Amerika Serikat (FBI) akhirnya menonaktifkan perangkat lunak yang terserang Malware Domain Name Service (DNS)
BERITA TERKAIT
- Presiden AS Terpilih Donald Trump Beri Angin Segar Pada TikTok
- xAI Sedang Menyiapkan Chatbot Grok Untuk Pengguna Perangkat iOS
- Pemerintah Albania Menilai TikTok Bisa Mendorong Anak-Anak Melakukan Kekerasan
- Equnix Apresiasi Penggerak Teknologi Mandiri di Indonesia
- Sambut Libur Akhir Tahun, WhatsApp Hadirkan Fitur Baru, Seru!
- Asus TUF Gaming A14, Laptop Tipis dengan Performa Andal