Perangi Radikalisme, Fatayat NU Siapkan 1.000 Dai Wanita

jpnn.com, JAKARTA - Radikalisme tidak hanya menyasar kaum laki-laki dan generasi muda.
Perempuan pun tak luput menjadi sasaran propaganda paham radikal.
Karena itu, perempuan Indonesia harus bersatu, bangkit, dan melek teknologi untuk membendung ancaman radikalisme dan terorisme.
"Penyebaran paham radikal terorisme di kalangan perempuan sudah sangat lumayan butuh perhatian. Artinya, bila kita ingin Indonesia aman dan tenteram, kaum perempuan pun harus ikut bergerak, bersatu, dan bekerja keras dalam memerangi paham negatif tersebut," ujar Ketua Fatayat NU Anggia Ermarini di Jakarta, Selasa (18/4).
Menurut Anggia, ada banyak cara yang bisa dilakukan kaum perempuan untuk memerangi radikalisme dan terorisme.
Pertama, perempua, terutama ibu, adalah orang pertama yang bisa menanamkan nilai-nilai agama Islam yang sebenarnya kepada anak.
Yaitu , Islam yang ramah dan menjadi rahmat bagi semua serta nilai kebangsaan.
Dengan memiliki pemahaman agama dan kebangsaan yang benar sejak kecil, anak akan lebih kebal terhadap paham radikal.
Radikalisme tidak hanya menyasar kaum laki-laki dan generasi muda.
- Komisi VI DPR Sidak Jasa Marga, Pastikan Kesiapan Arus Mudik Lebaran 2025
- Komisi VI DPR Apresiasi Langkah Strategis Telkom Perkuat Ekosistem Data Center Indonesia
- Dulu Usut Teroris, Kini Brigjen Eko Hadi Dipilih jadi Dirtipid Narkoba Bareskrim
- Akademisi: Sebagian WNI di Suriah Layak Mendapat Kesempatan Kedua
- Rapat Kerja dengan BNPT, Sugiat Apresiasi Zero Aksi Teror di 2024
- Paguyuban Ikhwan Mandiri Dukung Program Ketahanan Pangan