Perangi Rezim Kadhafi, Habis Miliaran Dolar
Minggu, 23 Oktober 2011 – 06:32 WIB
NEW YORK - Dibandingkan Perang Iraq dan Perang Afghanistan, misi militer AS di Libya merupakan yang tersingkat sekaligus yang "termurah". Setelah menyerahkan komando operasi pada Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Maret lalu, militer AS memang juga tidak terlibat secara fisik dalam pertempuran di Libya. Tapi, Washington tetap memberikan bantuan persenjataan dan teknologi untuk mendukung misi udara NATO tersebut. Mengutip data resmi dari NATO, National Journal melaporkan bahwa organisasi pakta pertahanan itu harus mengeluarkan sekitar USD 7,4 juta (sekitar Rp 65,5 miliar) per bulan untuk belanja senjata perang elektronik di Libya. Selain itu, NATO juga harus membelanjakan sekitar USD 1,1 juta (sekitar Rp 9,74 miliar) per bulan untuk keperluan para staf di markas besar dan komando lapangan.
Keterlibatan Negeri Paman Sam dalam aksi militer yang dipimpin oleh NATO itu membuat pemerintahan Presiden Barack Obama harus mengeluarkan banyak dana. Belum lagi hadiah uang tunai yang dijanjikan oleh Departemen Pertahanan AS (Pentagon) kepada siapapun warganya yang bisa menangkap Muammar Kadhafi. Konon, uang yang dijanjikan USD 1,1 miliar atau sekitar Rp 9,74 triliun.
Baca Juga:
Dana itu belum termasuk pengeluaran Departemen Luar Negeri, CIA, dan lembaga-lembaga lain yang terlibat dalam misi tempur NATO di Libya. Selain AS, negara-negara anggota NATO juga harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk membiayai misinya di Libya. Sayang, tak ada rincian soal dana yang harus dikeluarkan masing-masing negara. Tapi, secara rutin NATO mengeluarkan dana yang cukup besar.
Baca Juga:
NEW YORK - Dibandingkan Perang Iraq dan Perang Afghanistan, misi militer AS di Libya merupakan yang tersingkat sekaligus yang "termurah".
BERITA TERKAIT
- Israel-Hamas Sepakati Gencatan Senjata, Ini Respons Para Pemimpin Dunia
- Baru Sepakati Gencatan Senjata, Israel Kembali Bantai Warga Gaza
- Hamas dan Israel Sepakat Gencatan Senjata, Akan Ada Pertukaran Tahanan dengan Sandera
- Amerika Coret Kuba dari Daftar Hitam Negara Pro-Terorisme, Selamat!
- Pemerintah Imbau Jemaah Asal Indonesia Tidak Berulah
- Jepang & Korsel Sepakat Perkuat Hubungan dengan Amerika