Perangi Rezim Kadhafi, Habis Miliaran Dolar
Minggu, 23 Oktober 2011 – 06:32 WIB
Dana yang digelontorkan AS jauh lebih besar ketimbang yang dikeluarkan NATO, yakni USD 2 miliar (sekitar Rp 17,71 triliun). Meski angkanya mencapai miliaran dolar, Wakil Presiden AS Joe Biden menganggap pengeluaran tersebut tidak seberapa. "Total kami (hanya) mengeluarkan dana sekitar USD 2 miliar tanpa harus kehilangan satu nyawa pun (tentara AS)," tutur politikus 68 tahun itu kemarin (22/10).
Sebagai perbandingan, sejauh ini Perang di Afghanistan telah menyedot dana sekitar USD 500 miliar (sekitar Rp 4.427 triliun). Sedangkan dana yang harus dikeluarkan AS untuk membiayai Perang Iraq mencapai dua kali lipatnya. Belum lagi korban jiwa tentara AS dalam dua perang itu.
Fakta tersebut membuat Obama cukup bangga. Kamis lalu (20/10) waktu setempat, pemimpin 50 tahun itu mengumumkan bahwa misi NATO di Libya telah berhasil. "Tanpa harus menempatkan seorang serdadu pun di medan perang, kita telah berhasil mencapai tujuan bersama dan misi NATO pun akan segera berakhir," tutur Obama saat berpidato di Rose Garden beberapa jam setelah menerima kabar soal tewasnya Kadhafi.
Sejak melancarkan serangan pertama pada 31 Maret lalu, NATO telah melakukan sedikitnya 7.725 serangan udara dan sekitar 1.845 serangan darat. Dari jumlah tersebut, 145 serangan melibatkan pesawat Predator milik AS. Selain itu, AS melibatkan sedikitnya 70 pesawat dalam misi tersebut. Juga, beberapa kapal tanker yang menyediakan bahan bakar bagi seluruh armada perang. (nationaljournal/politico/hep/ dwi)
NEW YORK - Dibandingkan Perang Iraq dan Perang Afghanistan, misi militer AS di Libya merupakan yang tersingkat sekaligus yang "termurah".
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap