Perangi Stunting, Ansy Lema dan KKP Gelar Gemarikan di Kupang
jpnn.com, KUPANG - Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar kegiatan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN) di Kabupaten Kupang dan Kota Kupang pada Kamis-Jumat (29-30/4/2021).
Menurut politikus muda PDI Perjuangan yang akrab dipanggil Ansy Lema itu, GEMARIKAN bertujuan memerangi kemiskinan dan anak gagal tumbuh (stunting), yang kini menjadi masalah utama di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Sejak satu setengah tahun berada di DPR, saya menggelar sosialisasi GEMARIKAN untuk memerangi stunting di NTT,” ujar Ansy Lema di Jakarta, Jumat (30/4/2021).
Ansy menjelaskan kemiskinan dan stunting merupakan persoalan serius di NTT. Persentase penduduk miskin di NTT pada September 2020 meningkat 0,31 persen menjadi sebesar 21,21 persen, menempati urutan ketiga terbawah di Indonesia.
Menurut dia, kemiskinan sangat berpengaruh pada kualitas stunting. Prevalensi bayi stunting di NTT juga berada di urutan ketiga terbawah se-Indonesia, yakni sebesar 27,5 persen.
Lokasi kegiatan GEMARIKAN di Kabupaten Kupang adalah Panti Asuhan Bakti Luhur dan masyarakat Desa Oeltua di Kecamatan Oebenu, Kabupaten Kupang. Sementara sosialisasi GEMARIKAN di Kota Kupang berlangsung di Pantai Asuhan Generasi Pengubah, Pantai Asuhan Aisyiyah Muhammadiyah, Kelurahan BTN Kolhua, Gereja Kristen Anggur Baru dan Para Pemulung di Bantaran Sungai Oesapa.
Acara GEMARIKAN dihadiri langsung dua staf Ansy yakni Mario Fransisko Hurek Making dan Yustinus Oswin M.
Hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan Ditjen Penguatan Daya Saing, perwakilan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi NTT serta jajaran Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten-Kota Kupang.
Ansy Lema mengataka GEMARIKAN bertujuan memerangi kemiskinan dan anak gagal tumbuh atau stunting yang kini menjadi masalah utama di NTT.
- Konflik Pulau Rempang, Mafirion DPR: BP Batam Jangan Lepas Tangan, PT. MEG Tak Punya Hak Berpatroli
- Menolak Lupa!: Pentingnya Pilkada Langsung Dalam Kehidupan Demokrasi Bangsa Indonesia
- Mendagri Tito Ungkap Ada Program Stunting Anggarannya Rp 10 M, tetapi Sampai ke Rakyat Rp 2 M
- Salurkan 32.000 Telur untuk Ratusan Anak Terindikasi Stunting
- Terungkap saat RDP di Komisi III, Anak Bos Toko Roti Pernah Bilang Kebal Hukum
- Seleksi PPPK 2024 Tahap 3 Bisa Selamatkan Honorer TMS, Jangan Ada PHK Massal