Perantau Jangan Dinilai Sok Tahu
Minggu, 12 Desember 2010 – 20:52 WIB
PADANG - Masyarakat Minang di ranah diminta untuk tidak bersikap negatif terhadap organisasi dan masyarakat Minang yang ada di rantau. Berbagai kegiatan yang selama ini mengarah ke ranah, menurut Guru Besar UIN Syarif Hadayatullah Azyumardi Azra, justru dilandasi oleh rasa cinta terhadap kampung halamannya.
"Gebu Minang dan perantau janganlah dinilai sok tahu atau akan mendikte masyarakat Minang di ranah. Berbagai forum dan kontribusi yang selama ini diberikan perantau justru didorong oleh rasa cintanya ke ranah," ujar Azyumardi Azra, dalam Seminar Kebudayaan Minangkabau Gebu Minang, di Premier Basko Hotel, Kota Padang,Minggu (12/12).
Baca Juga:
Menurut Azyumardi, sikap kontra produktif terhadap organisasi dan masyarakat perantau Minang sesungguhnya bertentangan dengan karakter dan kultur Minangkabau yang terbuka, yang eksvolutif, berbeda dengan kebudayaan suku Jawa yang involutif (melingkar ke dalam). "Karena itu, kebudayaan suku Minangkabau cenderung sangat terbuka bagi budaya luar, dengan konsekuensi mengorbankan budayanya sendiri, yang lebih lama menjadi distingsinya," ujar Azyumardi.
Selain menyikapi kecendrungan disharmonis rantau-ranah, Azyumardi Azra juga mengajak seluruh etnis Minang untuk bersikap realitis terhadap adat di bawah hegemoni agama. "Antara adat dan agama belum selesai hegemoninya," kata Azyumardi Azra.
PADANG - Masyarakat Minang di ranah diminta untuk tidak bersikap negatif terhadap organisasi dan masyarakat Minang yang ada di rantau. Berbagai kegiatan
BERITA TERKAIT
- Tuntut Dijadikan PPPK Penuh Waktu, Ribuan Honorer R2 & R3 Kota Kendari Gelar Demonstrasi
- Anak-anak Ceria Menyambut Banjir Semarang, Berenang & Belajar di Rumah
- Soal Kelangkaan Elpiji 3 Kg di Bandung, Pj Wali Kota Buka Suara
- Bus Milik Pemkab Cianjur Terguling di Cikidang, Belasan Orang Luka
- Tertimbun Tanah Longsor, Seorang Warga di Bima Ditemukan Meninggal Dunia
- Gelar Aksi Damai, Honorer di Mukomuko Tolak Dijadikan PPPK Paruh Waktu