Perantau Jangan Dinilai Sok Tahu

Perantau Jangan Dinilai Sok Tahu
Perantau Jangan Dinilai Sok Tahu
Membedah belum tuntasnya hegemoni adat-agama bukanlah hal yang keliru karena karakter kultur Minang itu sangat memberikan ruang untuk itu. "Filosofi hidup yang didasari adat itu adalah produk budaya. Beda halnya dengan Al-Quran," imbuh Azyumardi Azra dihadapan sekitar 800 peserta, antara lain sekitar 534 orang berasal dari unsur pimpinan Kerapatan Adat Nagari (KAN) dan Wali Nagari.

Lebih lanjut, dia juga menyinggung soal perlunya mengukur efektifitas pelaksanaan dari gerakan kembali ke Surau yang cenderung terjebak dengan jatidiri konvensional etnis Minang."Gagasan kembali ke Surau saat ini terjebak dengan romantisme masa lalu dan berhadapan dengan realita perubahan yang terjadi," pungkas Azyumardi Asra. (faz/jpnn)

PADANG - Masyarakat Minang di ranah diminta untuk tidak bersikap negatif terhadap organisasi dan masyarakat Minang yang ada di rantau. Berbagai kegiatan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News