Peras Keluarga Mantan Personil Ada Band, Kasat Reskrim Dijeblosin ke Sel
Mantan Kepala Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) yang kini berubah menjadi Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) ini menyebut, dugaan pemerasan yang dilakukan keempat personel Polresta Padangsidempuan itu harus dibuktikan.
“Harus dibuktikan itu, ada atau tidaknya pemerasan yang dilakukannya,” pungkasnya.
Kapolresta Padangsidimpuan, AKBP Muhammad Helmi Lubis mengatakan, meskipun Kasat Reskrimnya tengah menjalani pemeriksaan di Propam Polda Sumut, namun pelayanan tetap jalan.
Sebab, pekerjaan Kasat Reskrim langsung diambil alih Kapolres.
“Tidak ada masalah. Justru, saya menghadapkannya (AKP DS) langsung kepada penyidik Propam. Untuk mempermudah proses penyelidikan atas permintaan tim Propam,” katanya.
Dia membeberkan, apapun hasil pemeriksaan yang dilakukan tim Propam Polda Sumut tidak diketahuinya.
“Saya tidak tau apa hasil pemeriksaannya karena tidak diberitahu. Sebab, itu bukan ranah saya,” ungkapnya singkat.
Sebelumnya, Mantan personel Ada Band Eel Ritonga, mengaku diperas seorang oknum polisi berinisial AKP DS senilai Rp1 miliar. AKP DS saat ini bertugas di Polres Kota Padangsidimpuan.
MEDAN - Kasus dugaan pemerasan yang dilakukan oknum polisi Polres Padangsidempuan terhadap keluarga mantan personil Ada Band, Eel Ritonga, mulai
- Begini Analisa Reza Indragiri Soal Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Kabagops Polres Solok Selatan Tembak Kasat Reskrim yang Usut Tambang Liar, IPW Bilang Begini
- Kompolnas Sebut Polda Sumbar Harus Ungkap Fakta Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Calon Bupati Biak Numfor Jadi Tersangka Pelecehan Seksual Sesama Jenis
- Kabagops Polres Solok Selatan Langsung Serahkan Diri Seusai Tembak Mati Kasat Reskrim
- Guru PPPK di Karanganyar Makin Nelangsa, Hasil Visum Tidak Bisa Dilihat, Pemerkosa Wara-wiri