Perawat Dunia Peduli Bencana Asap di Indonesia
jpnn.com - JAKARTA - Konferensi World Society of Disaster Nursing (WSDN) diikuti ratusan perawat dari 11 negara, semakin mengukuhkan peran perawat di tingkat dunia.
Di samping membuka mata dunia, bahwa bencana yang dihadapi ke depan bukan hanya banjir, tanah longsor, tapi juga bersifat global. Yaitu asap, nuklir, terorisme, kerusuhan, bom, dan lainnya.
"Dalam konferensi WSDN yang digelar baru-baru ini, terungkap untuk negara-negara maju seperti Jepang, USA, Jerman, Tiongkok, mereka tidak fokus kepada bencana alam saja. Mereka sudah berpikir jauh ke depan bagaimana penanganan bencana global," kata Ketum Persatuan Perawat Nasional Seluruh Indonesia (PPNI) Harif Fadillah kepada JPNN, Selasa (4/10).
Dia menyebutkan, bencana asap di Riau, Kalimantan, Sumatera sempat mengemuka dalam konferensi WSDN. Pasalnya, bencana asap menimbulkan banyak korban yang menderita ISPA serta penyakit lainnya. Terungkap juga soal terorisme salah satunya di Indonesia yang berakibat pada jatuhnya korban jiwa maupun luka-luka.
"Di Indonesia, perawat sudah sigap menangani korban bencana asap, bom, kerusuhan, terorisme. Nah, pengalaman inilah yang kami share dengan negara lain," tuturnya.
Harif menambahkan, meski PPNI belum mengirimkan timnya dalam penanganan bencana di dunia, tapi dari daerah-daerah seperti Medan, Makassar pernah mengirimkan perawatnya untuk membantu korban bencana alam di luar negeri.
"Target kami PPNI akan meningkatkan peranannya baik dalam negeri maupun luar negeri, baik bencana alam maupun global," tandasnya.(esy/jpnn)
JAKARTA - Konferensi World Society of Disaster Nursing (WSDN) diikuti ratusan perawat dari 11 negara, semakin mengukuhkan peran perawat di tingkat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Merayakan Imlek di Vihara Amurva Bhumi, Raja Juli Tanam Delapan Pohon Karet
- BKN Sebut Regulasi Pengangkatan PPPK 2024 dari Honorer Non-Database Sudah Siap, Mantap!
- Kakorlantas hingga Kapolda Jawa Timur Diganti
- Akhir Pekan, DPR Kebut Pengesahan RUU BUMN, Tinggal Diketok di Paripurna
- Cuaca Ekstrem Tak Pengaruhi Aktivitas Penerbangan Bandara Ahmad Yani Semarang
- Ateng Sutisna Minta KPK & Ombudsman Usut Sertifikat Area Pagar Laut