Perawat Honorer K2 di Tengah Wabah Corona, Terbayang NIP PPPK
Sarokah memiliki beban banyak. Satu sisi harus memikirkan nasibnya sebagai pegawai honorer yang belum jelas. Sisi lain harus berada di garda terdepan melawan COVID-19.
"Saya honorer K2 kesehatan yang belum lulus PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) karena tahun lalu saya ikut tes tetapi ternyata Allah berkehendak lain. Saya ditakdirkan belum lulus," ucapnya.
Sarokah mengaku bingung, memikirkan bagaimana nasibnya yang belum berubah menjadi ASN.
Menunggu rekrutmen PPPK tahap dua, tetapi tidak tahu kapan dibuka.
"Sedih rasanya kalau pikirin itu. Yang lulus saja belum dapat SK, apalagi yang belum lulus? Saya bekerja di Puskesmas bertahun-tahun lamanya dengan penuh suka duka. Dan ini perjuanganku yang sangat melelahkan jadi honorer K2," tuturnya.
Icha, perawat di Puskesmas Losari Brebes. Honorer K2 yang sudah lulus PPPK ini bertahun-tahun lamanya melayani pasien.
Bahkan di masa pandemi harus tampil terdepan melawan COVID-19.
Terdakang timbul rasa jenuh dengan aktivitasnya ini. Sebab, tanggung jawab berat tetapi kesejahteraan minim. Belum lagi risiko berhadapan dengan pasien yang dikhawatirkan tertular Corona.
Di tengah kesibukan bekerja di tengah wabah virus corona COVID-19, para perawat honorer K2 pengin segera mendapatkan NIP PPPK.
- Catat ya, PPPK Bukan Sekadar Pengganti Baju Honorer
- Menkeu Bilang Tugas Guru Sangat Berat, Mendikdasmen Bicara Sertifikasi PNS, PPPK, Honorer
- Honorer Peserta Seleksi PPPK 2024 Sudah Mendapat Pembekalan Kepegawaian, Keren nih
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Pemprov Jateng Telah Mengangkat 8.909 Guru Tidak Tetap jadi PPPK
- Wahai Guru PNS, PPPK & Honorer, Inilah Poin-poin Penting Pidato Mendikdasmen