Perawat Honorer K2 di Tengah Wabah Corona, Terbayang NIP PPPK
Icha juga sering dimarahi pasien ketika bertanya lebih lanjut tentang riwayat penyakit yang bersangkutan.
"Suka dimarahi pasien kalau dianggap terlalu menyelidiki. Padahal ini untuk melindungi semuanya dari penyebaran COVID-19," ucap Icha, yang ikut seleksi PPPK Februari 2019, tetapi hingga saat ini belum juga terbit NIP PPPK.
Sejatinya, para perawat ini waswas juga menghadapi pasien di masa pandemi. Mengingat, APD yang digunakan minim.
Icha mengungkapkan, ketika melayani pasien dengan keluhan batuk, demam, dan sesak napas, mereka langsung waswas. Khawatir kalau pasiennya sudah tertulari COVID-19.
"Kalau ada pasien datang minta dirawat dengan keluhan sesak napas, batuk, panas, wah dada ini rasanya bergemuruh banget. Takut jangan-jangan ini positif corona walaupun belum tahu sih pasiennya positif ato enggak. Namun, mau gimana lagi, mau tak mau harus dihadapi karena tugas perawat memang gitu," tutur Icha yang juga pengurus daerah Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Kabupaten Brebes.
Icha mengaku sadar betapa berat tugas perawat di masa pandemi COVID-19. Mereka harus menjalankan tugas ini dengan ikhlas karena sudah disumpah.
"Di sisi lain hati dan pikiranku juga bertanya-tanya kapan NIP PPPK dan SK bisa dikantongi. Jujur saja kami takut NIP PPPK dan SK hilang karena wabah corona," tandasnya. (esy/jpnn)
Di tengah kesibukan bekerja di tengah wabah virus corona COVID-19, para perawat honorer K2 pengin segera mendapatkan NIP PPPK.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Catat ya, PPPK Bukan Sekadar Pengganti Baju Honorer
- Menkeu Bilang Tugas Guru Sangat Berat, Mendikdasmen Bicara Sertifikasi PNS, PPPK, Honorer
- Honorer Peserta Seleksi PPPK 2024 Sudah Mendapat Pembekalan Kepegawaian, Keren nih
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Pemprov Jateng Telah Mengangkat 8.909 Guru Tidak Tetap jadi PPPK
- Wahai Guru PNS, PPPK & Honorer, Inilah Poin-poin Penting Pidato Mendikdasmen