Perawat Keji Ini Diduga Habisi Ratusan Pasiennya

”Dia menggunakan obat-obat keras seperti ajmaline, lidocaine, dan calcium chloride untuk membuat tekanan darah pasien meningkat atau menyebabkan terjadinya ketidakteraturan detak jantung,” kata Koziolek.
Saat pasien kritis, Hoegel akan berpura-pura menjadi pahlawan. Dia akan berusaha mati-matian menyadarkan pasien lewat resusitasi.
”Dia sangat menikmati detik-detik saat memberikan resusitasi tersebut,” ujar Koziolek sebagaimana dikutip Time. Sayang, karena dosis obat yang diberikan terlalu tinggi, rata-rata pasien Hoegel tidak terselamatkan.
Sejauh ini, polisi sudah menyelidiki sedikitnya 500 berkas pasien yang pernah dirawat di dua klinik tempat Hoegel bekerja.
Menurut Washington Post, petugas juga melakukan uji toksin pada beberapa pasien yang meninggal ketika dirawat Hoegel. Dari 97 kasus kematian dalam dakwaan baru itu, Hoegel menyebabkan kematian 62 pasien di Delmenhorst dan 35 lainnya di Oldenburg.
Karena Jerman tidak mengenal penggabungan vonis, hukuman seumur hidup Hoegel tidak akan digabungkan dengan hukuman lain yang mungkin diterimanya nanti.
Tapi, dengan beratnya hukuman yang sudah menghadangnya, kesempatan Hoegel untuk mendapatkan keringanan hukuman atau ampunan bakal lenyap.
Biasanya, terpidana yang sudah menjalani hukuman selama 15 tahun bisa mendapatkan keringanan hukuman. (hep/c11/dos)
Niels Hoegel, seorang perawat di Jerman diduga membunuh ratusan pasien di rumah sakit tempat dia bekerja
Redaktur & Reporter : Adil
- Pegawai Bandara Mogok Kerja, 3.400 Penerbangan Dibatalkan
- Jaga Demokrasi, 60 Universitas Jerman Angkat Kaki dari X
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Dokter Asal Arab Saudi Pelaku Serangan yang Menewaskan 2 Orang di Pasar Natal
- Rezim Assad Tumbang, Jerman Langsung Tutup Pintu untuk Warga Suriah
- KJRI Hamburg Resmi Melayani Permohonan Paspor Elektronik