Perawatan Pesawat 70 Persen Masih di LN
Senin, 16 Mei 2011 – 16:02 WIB
JAKARTA - Bertambahnya jumlah pesawat di Indonesia, tidak diikuti meningkatnya pelayanan jasa perawatan oleh perusahaan MRO (maintenance, repair, and overhaul). Saat ini, hanya 30 persen perawatan pesawat yang dilakukan di dalam negeri. Sebenarnya, biaya perawatan pesawat di dalam negeri lebih murah jika dibandingkan dengan di luar negeri. Namun, sebagian besar maskapai tetap memilih maintenance di LN karena bengkel-bengkel di sana lebih besar dan lengkap. Sedangkan bengkel besar di dalam negeri sangat terbatas dan hanya tersedia di Pulau Jawa, khususnya Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Malang.
"MRO dalam negeri harus memiliki daya saing, agar mampu melayani maskapai dengan baik. Saat ini, 70 persen pesawat masih melakukan maintenance di luar negeri," ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementerian Perhubungan (Kemhub), Denny Siahaan, akhir pekan lalu. Menurutnya hal itu sangat tidak efektif dan menghabiskan banyak biaya.
Baca Juga:
Dia menilai, saat ini telah terjadi ketidakseimbangan antara penambahan jumlah pesawat dengan pusat perawatan. Pada 2009, jumlah pesawat niaga berjadwal mencapai 766 pesawat, sedangkan 2010 meningkat 7,2 persen menjadi 821 pesawat. "Akibatnya, perusahaan MRO dalam negeri belum dapat memenuhi permintaan perawatan pesawat dari dalam negeri," terangnya.
Baca Juga: