Perawatan Rumah Lebih Tepat bagi Pasien Jantung
Kematian prematur dikalangan lansia masalah jantung yang umum dapat dihindari jika perawatan di rumah sakit diganti dengan perawatan di rumah, demikian kesimpulan dari sebuah studi penting yang dilakukan ilmuwan Australia.
Profesor Simon Stewart, penulis utama dari studi tersebut, mengatakan nyawa puluhan ribu warga Australia yang mengalami kondisi yang dikenal sebagai Fibrilasi atrium, dapat ditingkatkan.
Fibrilasi atrium, penyakit jantung yang diderita 800.000 warga Australia, bertanggung jawab untuk tanggungan rawat inap reguler dan ribuan stroke fatal setiap tahunnya.
Kondisi ini menyebabkan gangguan pada sistem listrik jantung yang menyebabkan bilik jantung bergetar (atau "fibrillate") daripada berdetak normal.
Dokter dari Mary MacKillop Institut Penelitian Kesehatan menemukan peningkatan yang signifikan pada pasien yang diberi intervensi disebut SAFETY.
Intervensi ini termasuk kunjungan rumah dan pasien dengan monitor Holter, sebuah mesin yang terus mencatat irama jantung, dan dipakai selama 24 sampai 48 jam.
Pasien dalam penelitian ini diawasi secara ketat dan mendapat bantuan dari tim profesional kesehatan.
Warga Victoria, Betty Snowden, 90, didiagnosa dengan atrial fibrilasi 17 tahun yang lalu dan mengambil bagian dalam uji coba SAFETY.
Kematian prematur dikalangan lansia masalah jantung yang umum dapat dihindari jika perawatan di rumah sakit diganti dengan perawatan di rumah, demikian
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat