Perbaiki Keselamatan Bandara, Virgin Australia Kucurkan 625 Ribu Dolar
Maskapai penerbangan Virgin Australia telah berjanji untuk mengucurkan dana sebesar 625.000 dolar untuk meningkatkan keselamatan kerja di Bandara Canberra, setelah seorang pekerja tertimpa pintu gulung atau ‘roller door’ di bagian belakang kepalanya.
Kecelakaan itu terjadi pada bulan Mei tahun lalu, ketika karyawan Virgin Tech, anak perusahaan Grup Virgin Australia, tengah mengumpulkan bahan daur ulang dari terminal baru di Bandara Canberra, dan berjalan di bawah pintu yang bergerak cepat tersebut.
Karyawan laki-laki itu mendapat pengobatan untuk lukanya dan kemudian kembali bekerja, tapi lembaga perlindungan tenaga kerja setempat, yakni ‘Worksafe ACT’, mengidentifikasi kurangnya perangkat peringatan dan pelatihan keselamatan kerja di bandara itu.
Lembaga ini akhirnya menerima kucuran dana dari Virgin Tech untuk memperbarui strategi keselamatan bandara.
Perjanjian tersebut meliputi sumbangan 50.000 dolar dari Virgin kepada Unit bedah saraf di Rumah Sakit Canberra.
Jaksa Agung di wilayah Canberra, Simon Corbell, memuji cara perusahaan ini menanggapi masalah keselamatan kerja.
"Kesepakatan ini merupakan kabar baik bagi para pekerja Virgin Tech, perusahaan mereka sendiri dan industri penerbangan, serta didasarkan pada perbaikan yang akan dihasilkan dari investasi dalam bidang kesehatan dan keselamatan kerja," jelas Simon.
Maskapai penerbangan Virgin Australia telah berjanji untuk mengucurkan dana sebesar 625.000 dolar untuk meningkatkan keselamatan kerja di Bandara
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
- Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter