Perbaiki Sistem Pendidikan Butuh Komitmen dan Konsisten
Minggu, 02 Juni 2013 – 12:02 WIB
Siapa yang paling bertanggung jawab terhadap kemajuan profesionalisme guru-guru kita? Sudahkah guru-guru kita memahami perkembangan teknologi? Mengapa kurikulum 2013 yang dinilai usang karena tidak mengakomodasi perkembangan zaman tetap dipaksakan? Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam Focus Group Discussion (FGD) Guru, antara Perjuangan dan Tantangan Revolusi Teknologi Informasi yang digelar Indopos-JPNN.Com bersama –sama dengan Sekolah Guru Indonesia Dompet Dhuafa itu.
----------------------------------------------------------------------------
Berangkat dari pertanyaan-pertanyaan di atas, perdebatan seru pun tak terelakan. Bahkan, di ujung akan berakhirnya acara, suasana diskusi justru sedang memanas. Tak heran jika praktisi dan consultan pendidikan Itje Chodidjah ( Bukan Itje Khadijah seperti yang tertulis kemarin, Red.) tak segera beranjak dari ruangan tatkala acara usai. Ia nampak masih sibuk dengan point-point diskusi yang belum terpecahkan. Ia mencatat dengan baik di laptop kesayangannya.
Semua peserta sepakat, diskusi sesingkat ini tak akan mungkin mengurai berbagai persoalan yang kini dihadapi para guru tercinta kita. Bukan hanya soal profesionalisme guru, tetapi juga manajemen pemerintah dalam mengelola guru-guru agar menjadi pendidik yang handal. ”Ya, apa pun, diskusi ini sangat bermanfaat selain dapat menginformasikan kepada masyarakat tentang kondisi yang sebenarnya para guru kita,” Itje menuturkan.
Siapa yang paling bertanggung jawab terhadap kemajuan profesionalisme guru-guru kita? Sudahkah guru-guru kita memahami perkembangan teknologi? Mengapa
BERITA TERKAIT
- Calon Pendamping Jokowi Sudah di Kantong Megawati
- Poros Baru, Poros Indonesia Raya, Poros Apapun Namanya...
- PKS: Dahlan Bisa Muncul Jadi Capres Poros Baru Bentukan Demokrat
- Sibuk Persiapkan UN Guru Tak Sempat Tingkatkan Kualitas
- Misteri Penghapusan Pelajaran TIK di Kurikulum 2013
- Tiga Skenario Islamic Solidarity Games 2013