Perbanas Minta Kalangan Perbankan Introspeksi
Kamis, 12 Mei 2011 – 06:44 WIB

Perbanas Minta Kalangan Perbankan Introspeksi
Sementara itu, Gubernur BI Darmin Nasution mengemukakan, pembobolan dana di perbankan memang sulit dihapus, namun bisa diminimalisir. Pembobolan (fraud) kata dia,layaknya maling yang tak pernah kapok. "Fraud itu suatu hal yang bisa terjadi di mana saja. Namanya juga kejahatan. Yang penting kalau ada fraud ditindak dan diperiksa. Maling saja nggak kapok-kapok itu. Jangan pernah menganggap fraud itu akan berhenti," jelas dia.
Baca Juga:
Saat ini untuk menekan terjadinya pembobolan dana nasabah, khususnya untuk nasabah priority banking, BI memeriksa layanan priority banking di 23 bank. Dan terhitung sejak 2 Mei, bank sentral telah membekukan layanan priority banking di 23 bank selama sebulan.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman D Hadad menambahkan, pihaknya kembali menegaskan tentang larangan bagi bank untuk memberikan cash back berupa dana segar di muka ketika nasabah menempatkan dananya. Alasannya, cash back memicu terjadinya moral hazard yang bisa disalahgunakan oknum pegawai bank ataupun pihak nasabah ketika menempatkan dana.
Ketika nasabah mendapatkan cash back nantinya pasti masuk kepada komponen perhitungan suku bunga. Oleh karena itu, nasabah bisa tidak dijamin LPS ketika melebihi suku bunga penjaminan. (lum)
JAKARTA - Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas) secara resmi meminta maaf kepada masyarakat atas beberapa peristiwa akhir-akhir ini seperti
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Bank Raya Targetkan 10 Ribu Nasabah Baru pada Pesta Rakyat Nusantara di TMII
- Kemacetan Panjang di Pelabuhan Tj Priok, Ketum INSA Bilang Begini
- Harga Pangan Hari Ini, Bawang Merah Menurun, Cabai Masih Tinggi
- Soal Penutupan Sementara Padma Hotel Bandung, Ini Penjelasan Manajemen
- Strategi Bank Raya Memperkuat Layanan Digital, Lewat Kecanggihan Fitur & Kinerja
- Setelah Stabil, Harga Emas Antam Hari Ini 21 April 2025 Naik Lagi