Perbandingan Laba Bersih BNI dan BRI
jpnn.com, JAKARTA - PT BNI Tbk mencatatkan pertumbuhan laba bersih 11,5 persen secara year-on-year (yoy) pada triwulan pertama 2019.
Nominalnya dari Rp 3,66 triliun menjadi Rp 4,08 triliun. Direktur BNI Endang Hidayatullah menjelaskan, pertumbuhan laba bersih didorong kenaikan bunga (interest income) yang tumbuh 12,1 persen secara yoy.
’’Dengan kenaikan pendapatan bunga, pendapatan bunga bersih (net interest income) tumbuh dari Rp 8,50 triliun pada Maret tahun lalu menjadi Rp 8,86 triliun pada Maret ini,’’ jelasnya, Rabu (24/4).
Endang mengungkapkan, kenaikan pendapatan bunga tersebut berasal pertumbuhan penyaluran kredit.
Pada kuartal pertama ini, pertumbuhan kredit BNI mencapai 18,6 persen secara yoy. Dari Rp 439,46 triliun menjadi Rp 521,35 triliun.
Sementara itu, PT BRI Tbk juga mencatatkan kinerja positif pada awal tahun ini.
Laba bersih konsolidasi tercatat Rp 8,2 triliun pada triwulan I 2019. Capaian itu tumbuh 10,4 persen secara yoy.
Direktur Utama BRI Suprajarto menyatakan, peningkatan laba tersebut turut mengerek kenaikan aset BRI beserta anak perusahaannya secara konsolidasi yang mencapai Rp 1.279,86 triliun atau naik 14,35 persen secara yoy.
PT BNI Tbk mencatatkan pertumbuhan laba bersih 11,5 persen secara year-on-year (yoy) pada triwulan pertama 2019.
- Pertamina Membukukan Laba Bersih USD 2,66 Miliar hingga Oktober 2024
- Triwulan III 2024, Citi Indonesia Bukukan Laba Bersih Rp2,2 Triliun
- Q3 Bank bjb Catat Laba Konsolidasi Rp1,7 Triliun
- Umumkan Kinerja Keuangan Kuartal II 2024, RAJA Catat Peningkatan Laba Bersih 60% YoY
- Kinerja Moncer, Nobu Bank Raih Penghargaan
- Triwulan II 2024, Citi Indonesia Bukukan Kenaikan Laba Bersih Rp1,3 Triliun