Perbankan Australia Dilanda Skandal 'Fee Tanpa Layanan'

Namun perkiraan tersebut kemungkinan bertambah menjadi 1 miliar dolar (Rp 10 triliun), dan butuh waktu lama sampai seluruh nasabah mendapatkan kembali uangnya.
Pemerintah Australia sudah mengantisipasi untuk membentuk skema kompensasi yang nantinya akan ditanggung pihak industri keuangan.
Rekomendasi Komisi Khusus ini mendesak adanya perubahan drastis dalam pembayaran fee terhadap layanan broker kredit dan perencanaan keuangan. Juga terhadap penjualan asuransi.
Dikatakan, hal utama yang perlu diubah adalah renumerasi bagi profesional keuangan yang menjual produk padahal produk tersebut bukan yang terbaik bagi nasabah.
Komisi Khusus merekomendasikan untuk melarang apa yang disebut "trailing commissions" untuk broker kredit.
Trailing commissions merupakan fee yang diberikan kepada seseorang yang menjual produk keuangan, biasanya selama produk itu digunakan nasabah.
Artinya, jika nasabah mengambil kredit selama 25 tahun, maka broker kredit tersebut akan menerima fee selama 25 tahun pula.
Komisioner Hayne sebenarnya didesak untuk meminta perpanjangan masa tugas Komisi Khusus, dan pemerintah pun sudah menyatakan siap memberikannya.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia