Perbankan Berebut Devisa Hasil Ekspor

Layanan Trustee Belum Optimal JOGJAKARTA -

Perbankan Berebut Devisa Hasil Ekspor
Perbankan Berebut Devisa Hasil Ekspor

Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Darmin Nasution mengakui bahwa penarikan DHE ke dalam negeri tidak bisa seratus persen. "Mungkin hanya bisa 80-85 persen. Karena 15 persennya sudah tersandera di luar negeri," jelasnya.

Darmin mengungkapkan, biasanya pengusaha di dalam negeri seperti pertambangan, memiliki perjanjian hasil ekspor dengan investor asing. Yakni hasil tambang harus ditaruh di bank asing. "Setelah dibagi, baru uang itu balik ke dalam negeri. Itu yang membuat DHE tidak bisa balik seratus persen," paparnya.

Di satu sisi, PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk (BNI) optimistis bisnis trustee akan berkembang. Hal ini terlihat dari portofolio volume transaksi pembayaran migas BNI per September 2013 yang mencapai Rp 97,46 triliun.

Direktur Utama BNI Gatot M. Suwondo mengatakan, pihaknya akan memperkuat sinergi dengan industri migas lokal untuk pelayanan jasa trustee domestik. Salah satunya melalui perjanjian trustee paying agent agreement (TPAA). "Kami yakin dapat bersaing dengan bank asing dalam layanan trustee domestic ini," jelasnya. (gal/sof)

 


JOGJAKARTA - Perbankan di tanah air makin agresif untuk mengikat dana hasil ekspor (DHE). PT Bank Mandiri (persero) Tbk misalnya, membukukan bisnis


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News