Perbankan Investasi pada Keamanan Nasabah
jpnn.com, JAKARTA - Maraknya penipuan layanan digital di Asia Pasifik membuat tingkat kepercayaan konsumen terbilang rendah.
Hal itu terungkap dalam Digital Trust Index (Indeks Kepercayaan Digital) yang merupakan bagian dari laporan Fraud Management Insights 2017.
Survei tersebut baru dikeluarkan perusahaan jasa informasi global, Experian, yang bekerja sama dengan International Data Corporation.
Survei itu dilakukan pada 3.200 konsumen serta 80 perusahaan yang bergerak di sektor ritel, jasa keuangan, dan telekomunikasi.
Dari survei tersebut ditemukan fakta bahwa satu di antara lima orang di Asia Pasifik pernah mengalami penipuan ketika menggunakan jasa-jasa digital pada layanan itu.
Sementara itu, di Indonesia, seperempat di antara total penduduk pernah mengalami penipuan.
Dari jumlah tersebut, satu di antara dua orang pernah mengalami penipuan pada diri mereka sendiri maupun keluarga dan kerabat mereka.
Indonesia menduduki peringkat kesepuluh dengan nilai rata-rata 1,8.
Maraknya penipuan layanan digital di Asia Pasifik membuat tingkat kepercayaan konsumen terbilang rendah.
- Soal Dampak Green Bond, BNI Bisa Jadi Contoh dan Acuan Bagi Sektor Perbankan di Indonesia
- Triwulan III 2024, Citi Indonesia Bukukan Laba Bersih Rp2,2 Triliun
- BTN Raih 2 Penghargaan di Ajang Global Retail Banking Innovation Awards 2024
- IESR Sebut IPO Menjadi Salah Satu Opsi Pendanaan Energi Terbarukan Melalui Bursa Efek
- SuperApp BYOND by BSI, Hadirkan 130 Fitur Layanan yang Aman Diakses
- Teknologi Peruri Graph Analytic Bantu Amankan Data BPR-BPRS