Perbankan Perang Likuiditas Dengan Pemerintah
Selasa, 03 Januari 2017 – 14:54 WIB

Ilustrasi. Foto: JPNN
Bhima melanjutkan, ada sejumlah faktor penyebab likuditas mengetat.
Antara lain banyak perusahaan atau nasabah menarik dana periode Oktober dan November untuk kepentingan tax amnesty.
Kondisi itu ditambah libur panjang Natal dan tahun baru.
”Penarikan dana merata pada seluruh bank BUKU 1, 2, 3, dan 4,” tegas Bhima.
Problem itu, sambung Bhima, kala banyak nasabah menarik dana bukan dari bank persepsi.
Kondisi itu membahayakan, terutama bank BUKU 1 dan 2 dengan likuiditas ketat. Apalagi dana repatriasi belum terealisasi penuh. Apalagi, aset tersimpan di luar negeri tidak sekadar uang tunai.
Artinya butuh waktu relatif panjang untuk menarik dana repatriasi masuk.
Menurut Bhima, Loan to Deposit Ratio (LDR) perbankan berada di kisaran 90-92 persen.
JPNN.com - Industri perbankan berada di bawah sektor lain pada akhir tahun lalu.
BERITA TERKAIT
- Pengamat Minta Masyarakat Tak Berspekulasi Soal Gangguan Sistem Layanan Bank DKI
- Jadi Bank Paling Terdepan, BTN Raih MSCI ESG Ratings AA
- Gandeng Schroders & Fullerton, BNI Luncurkan Layanan Wealth Management di Singapura
- Survei Ipsos Ungkap Bank Digital Paling Populer di Kalangan Anak Muda
- ETF XIPB, Inovasi Investasi Saham Perbankan di Pasar Modal
- Dengan Melibatkan BUMN Kekuatan Danantara Bisa Mendorong Perekonomian