Perbankan Tertekan Kenaikan Rasio Kredit Bermasalah
Selasa, 07 Maret 2017 – 16:38 WIB
Bank dituntut lebih berhati-hati dalam memilih sektor penyaluran kredit.
Senior Investment Analyst Samuel Asset Management Joseph Pangaribuan menuturkan, saat ini ancaman kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS makin terasa.
Jika bank tidak sanggup menghadapinya, NPL bisa jadi ikut naik.
Dampaknya, laba bank tergerus pencadangan. Kinerja saham-saham bank pun kurang maksimal.
’’Bank juga sebaiknya terus menekan biaya operasionalnya. Jangan mendahulukan komponen biaya operasional dalam penentuan penurunan bunga kredit. Semestinya ditekan dulu biaya operasionalnya, baru turunkan bunga,’’ tuturnya. (rin/c14/sof)
Kualitas aset perbankan menghadapi tekanan kredit macet sepanjang tahun lalu.
Redaktur & Reporter : Ragil
BERITA TERKAIT
- Soal Dampak Green Bond, BNI Bisa Jadi Contoh dan Acuan Bagi Sektor Perbankan di Indonesia
- BTN Raih 2 Penghargaan di Ajang Global Retail Banking Innovation Awards 2024
- IESR Sebut IPO Menjadi Salah Satu Opsi Pendanaan Energi Terbarukan Melalui Bursa Efek
- SuperApp BYOND by BSI, Hadirkan 130 Fitur Layanan yang Aman Diakses
- Teknologi Peruri Graph Analytic Bantu Amankan Data BPR-BPRS
- BRI Peduli Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Peserta Mencapai 13.200 Orang