Perbanyak FTV Daripada Sinetron
Rabu, 02 Maret 2011 – 06:53 WIB
![Perbanyak FTV Daripada Sinetron](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
Perbanyak FTV Daripada Sinetron
Wacik menegaskan, jika sinetron tidak mau berubah tidak bisa menjadi media menanamkan karakter bangsa. Dia menjelaskan, fungsi tersebut akan diberikan kepada FTV. Menurut Wacik, FTV yang sekali tayang bisa lebih cepat untuk menanamkan dan menggambarkan karakater bangsa.
Dalam sebuah FTV, Wacik menjelaskan rata-rata cerita terbagi menjadi tiga. "Pembukaan, konflik, lalu penyelesaian. Ini lebih efektif," kata dia. Sehingga, pihak pemerintah dalam hal ini Kemenbudpar akan mendorong sineas-sineas untuk lebih banyak memproduksi FTV.
Kemenbudpar sedang mengupayakan untuk melobi pihak perbankan untuk memberikan kredit atau pinjaman terhadap pembuat film. Selain itu, Kemenbudpar juga mulai menghitung mengalokasikan anggaran untuk mensubsidi pembuatan FTV yang berkualitas.
Menurut Wacik, selain menjadi media menanamkan nilai-nilai kehidupan dan karakter, FTV saat ini sudah lebih mempromosikan pariwisata Indonesia. Seperti melakukan shoting di Gunung Bromo, Pulau Bali, Candi Borobudur, dan pusat-pusat wisata lainnya. Apalagi, imbuhnya, ada FT yang mengusung sejarah nasional. "Efek dominonya cukup luar biasa. Pemerintah harus memacunya," tandas Wacik. (wan)
JAKARTA - Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) prihatin dengan perkembangan kualitas tayangan di layar kaca yang stagnan. Mereka menentukan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Merespons Putusan PHPU untuk DPD Sumbar, Dhifla Wiyani: MK Tidak Konsisten
- Sempat Mangkir, Eks Pj Wali Kota Pekanbaru Uun Akhirnya Penuhi Panggilan Polda Riau
- Dukung Pemerintah Berantas Judi Online, PBNU: Kapolri & Menko Polhukam Harus Buat Langkah Strategis
- Irjen Abdul Karim Minta Personel Polda Banten Jalankan 3 Poin Penting Ini Saat Bertugas
- HUT Ke-78 Bhayangkara, Polda Banten Musnahkan 75 Ribu Botol Miras
- Kemenag Buka Seleksi Calon Imam Masjid di Uni Emirat Arab, Terakhir 3 Juli