Perbatasan Dua Kabupaten di NTT Memanas
Kamis, 08 Maret 2012 – 14:35 WIB

Perbatasan Dua Kabupaten di NTT Memanas
BORONG-Situasi di perbatasan Kabupaten Manggarai Timur (Matim) dan Ngada, Selasa (6/3) sore kembali tegang dan memanas. Situasi ini dipicu ulah Camat Riung, Kabupaten Ngada yang melanggar tapal batas dengan seenaknya datang dan masuk ke wilayah hukum Kabupaten Matim, dengan tujuan kunjungan kerja ke Kampung Marolante, Desa Golo Lijun, Kecamatan Elar, Kabupaten Matim. Dalam rombongan kunjungan kerja itu, terlibat unsur Polri dan TNI. Golo Lijun, marah dan spontan melakukan pemblokiran jalan yang menghubungi kedua wilayah kabupaten itu. Sehingga terpaksa rombongan camat Riung kesulitan untuk kembali ke wilayah Ngada. Beruntung rombongan yang terdiri dari Kapolsek Riung bersama anggotanya, Danposranmil Riung dan 4 orang staf camat Riung, berhasil selamat dari rencana warga Buntal untuk menyandera rombongan tersebut.
Sikap camat Riung bersama rombongannya, membuat warga Buntal, Desa
Baca Juga:
Rombongan terpaksa menuju Poto, Kecamatan Sambi Rampas untuk mendapat perlindungan dari pihak pemerintah Matim.
Baca Juga:
Sekretaris Camat Sambi Rampas, Sarjudin Manjasari yang dikonfirmasi koran ini, mengatakan, pemblokiran jalan yang dilakukan oleh sejumlah warga Buntal sangat tepat dan benar dengan alasan kunjungan rombongan camat Riung ke wilayah Matim telah melanggar tapal batas dan kedaulatan wilayah Matim.
BORONG-Situasi di perbatasan Kabupaten Manggarai Timur (Matim) dan Ngada, Selasa (6/3) sore kembali tegang dan memanas. Situasi ini dipicu ulah Camat
BERITA TERKAIT
- Gunung Ibu Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 400 Meter
- Geger Mayat Tanpa Identitas di Lampung Selatan, Ini Ciri-cirinya
- Kirab Mahkota Binokasih Warnai Hari Jadi ke-543 Kabupaten Bogor
- Dilaporkan ke Polda Jateng, Bambang Wuragil Dituduh Telantarkan Anak
- Festival Budaya di Rumah Singgah Tuan Kadi, Harmoni Melayu & Seruan Peduli Lingkungan
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki