Perbatasan Dua Kabupaten di NTT Memanas
Kamis, 08 Maret 2012 – 14:35 WIB
Sementara warga Buntal, Anton Pado, yang konfirmasi mengungkapkan kegiatan kunjungan camat Riung dan unsur Muspika di wilayah Matim, telah terbaca niat buruknya oleh warga Matim di perbatasan. Modus kedatangan rombongan itu mau secara diam-diam mencaplok sebagian wilayah di Kecamatan Elar untuk diklaim masuk wilayah Ngada.
Hal seperti ini tidak dibiarkan oleh warga Manggarai. Peristiwa ini semua akibat sikap penyelesaian tapal batas dari Pemprov NTT yang tidak tegas. "Saya harap Gubernur NTT membuka mata dan mau mengambil sikap yang tegas dan benar terhadap persoalan perbatasan Matim-Ngada, tanpa ada rujukan lain yang merusak seluruh tatanan. Saya juga minta SK Nomor 22 tahun 1973 harus ditegakan dan jangan coba ada pihak lain yang memancing di air yang keruh. Masalah ini sudah lama dibiarkan dan situasi warga yang hidup di perbatasan tidak aman," ungkap Anton. (krf3/ito)
BORONG-Situasi di perbatasan Kabupaten Manggarai Timur (Matim) dan Ngada, Selasa (6/3) sore kembali tegang dan memanas. Situasi ini dipicu ulah Camat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Alhamdulillah, Warga Cikaret Kini Miliki Trafo PLN, Aliran Listrik Makin Stabil
- Jembatan Sungai Rokan Miring, Kendaraan Berat Dilarang Melintas
- Masa Cuti Kampanye Berakhir, Aep Syaepuloh Kembali Jabat Bupati Karawang
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar