Perbatasan Kroasia-Hungaria Tegang, Slovenia Cegah Pengungsi Masuk
jpnn.com - HARMICA - Ratusan pengungsi Suriah yang berkumpul di daerah perbatasan Slovenia terpaksa dibubarkan polisi setempat dengan gas air mata tadi malam ketika mereka menuntut diizinkan masuk ke negara itu.
Setelah ketegangan selama satu jam, polisi antirusuh akhirnya melepas gas air mata untuk mencegah pengungsi masuk. Beberapa orang dari mereka membawa anak-anak, menolak adanya pembatasan pihak polisi di sebuah jembatan di kawasan perbatasan.
Bentrok terjadi selama beberapa jam setelah Perdana Menteri, Miro Cerar mengumumkan Slovenia mungkin mempertimbangkan untuk membuat koridor aman untuk pengungsi yang ingin ke Eropa, jika mereka terus datang dalam jumlah yang besar.
Sementara itu di Kroasia, pemerintah mulai memindahkan ratusan pengungsi ke daerah perbatasan negara itu dengan Hongaria, sekaligus menambah ketegangan krisis pengungsi di Eropa.
Ketika Kroasia mengklaim sudah tidak mampu menerima kehadiran pengungsi yang sudah mencapai 17.000 orang, mereka memindahkan pengungsi itu ke perbatasan negara itu dekat Hongaria yang sudah memasang pagar di daerah perbatasannya menggunakan kawat berduri.
Menteri Luar Negeri Kroasia, Vesna Pusic mengatakan, Zagreb dan Budapest setuju untuk mengizinkan pengungsi lemah menyeberangi perbatasan memasuki Hongaria.
"Kroasia dan Hongaria setuju untuk bekerjasama dan mengizinkan kelompok pengungsi yang lemah memasuki Hongaria,” katanya merujuk kelompok pengungsi itu terdiri dari wanita, anak-anak dan orang tua.
Sementara itu, pemerintah Hongaria telah menahan sebuah kereta api Kroasia yang membawa pengungsi dari Kroasia dan melucuti 40 orang anggota polisi Kroasia yang mengiringi pengungsi itu serta menahan sopir kereta api tersebut, kemarin.
HARMICA - Ratusan pengungsi Suriah yang berkumpul di daerah perbatasan Slovenia terpaksa dibubarkan polisi setempat dengan gas air mata tadi malam
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer