Perbatasan Masih Ditutup Sampai Pertengahan 2022, Australia Tetap Terbitkan Visa Pelajar

Perbatasan Masih Ditutup Sampai Pertengahan 2022, Australia Tetap Terbitkan Visa Pelajar
Minat visa pelajar Australia di Indonesia masih tinggi meski belum ada kepastian pembukaan perbatasan. (Getty: Jacobs Stock Photography)

Salah satu mahasiswa yang menerima visa pelajarnya Maret 2021 lalu Stefanus Wicaksono, yang selama hampir delapan bulan terakhir mengikuti kelas online dari rumahnya di Jakarta.

Ketika mendengar kabar bahwa masa darurat biosekuriti akan diperpanjang sampai 17 Juni 2021 meski masih belum ada tanggal pasti pembukaan perbatasan, dia memutuskan untuk mengajukan visa pelajar agar bisa masuk Australia.

Menurut Stefanus, proses yang dilaluinya juga terhitung singkat. Visanya dikabulkan dalam waktu tiga hari.

Padahal umumnya, waktu proses 75 persen visa pelajar bisa mencapai 69 hari sementara 90 persen aplikasi bisa memakan waktu empat bulan.

Visa Stefanus akan berlaku hingga bulan Maret 2023, beberapa bulan setelah kelulusannya yang seharusnya jatuh pada akhir tahun 2022.

Walau sudah memegang izin tinggal di Australia, mahasiswa Monash College di Melbourne tersebut masih bersabar menunggu waktu dibukanya kembali perbatasan internasional.

"Kalau sewaktu-waktu [perbatasan buka], saya tidak [perlu] menunggu visa approval dulu, bisa langsung [pergi]," katanya.

Puluhan ribu visa pelajar diberikan pada pendaftar di luar Australia

Menurut data Departemen Dalam Negeri Australia, sebanyak 64.645 visa pelajar diberikan kepada pendaftar yang berada di luar Australia, dari periode akhir 2020 hingga 31 Maret 2021.

Perbatasan internasional Australia diperkirakan baru akan dibuka pada tahun 2022, termasuk bagi mahasiswa internasional

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News