Perbatasan Perlu 9102 KW Listrik
Minggu, 04 Desember 2011 – 12:39 WIB
“Apabila semua potensi surya juga tidak dapat memenuhi kebutuhan energi listrik karena kapasitas yang diperlukan lebih besar maka pemerintah perlu memasukkan program PLT Biogas,” jelasnya. Kalaupun semua alternatif tersebut tidak dapat dipenuhi, PT PLN baru diperbolehkan untuk membeli listrik dari Malaysia.
Baca Juga:
PT PLN WIlayah Kalbar juga telah berupaya mencukupi kebutuhan listrik di perbatasan dengan membeli daya listrik dari Perusahaan Listrik Sarawak-Malaysia (Sarawak Electricity Supply Corporation-SESCo) untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah perbatasan Kalbar.
“Penyaluran listrik untuk kecamatan Sajingan Besar Kabupaten Sambas sudah dilakukan 23 Januari 2009. Ini pertama di Indonesia,” ujarnya.
Gubernur Kalbar, Cornelis bersama Dirut PT PLN telah meresmikan penggunaan listrik di Sajingan Besar tersebut pada 26 Pebruari 2009. Adapun kontrak pembelian 200 kVA untuk Aruk, Sajingan dan 400 kVA untuk Badau Kapuas Hulu. Daya listrik dari Malaysia dibeli seharga 30,2 sen Ringgit Malaysia (Rp936) per kWh. Sedangkan PLN menjualnya kepada masyarakat hanya Rp500 per kWh.(ron)
PONTIANAK--Berdasarkan data Badan Pengelola Kawasan dan Kerjasama (BPKPK) Kalbar, masih banyak desa di kawasan perbatasan yang belum teraliri listrik.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru