Perbatasan Venezuela Membara, Tentara Tembaki Rakyat dari Dekat
jpnn.com, URENA - Santa Elena de Uairen, kota kecil di perbatasan Venezuela-Brasil-Guyana, bak medan perang Sabtu (23/2). Kelompok bersenjata pro pemerintah dan Garda Nasional turun ke jalan.
Mereka berusaha membubarkan massa. Tidak lewat kata-kata, tapi dengan senjata. Mereka memberondong warga sipil dengan tembakan. Sedikitnya 4 nyawa melayang dan 18 yang lain terluka setelah tertembus timah panas aparat.
Sejak Jumat (22/2), perbatasan Venezuela panas. Militer menembaki penduduk yang sedang melakukan aksi damai. Sepasang suami istri kehilangan nyawa.
''Mereka menembaki kami dari jarak dekat layaknya kami pelaku kriminal,'' ujar Vladimir Gomez sebagaimana dilansir Reuters. Bercak darah menghiasi baju pemuda 27 tahun tersebut.
BACA JUGA: Krisis Venezuela: Beli Pasta Gigi Saja Harus ke Luar Negeri
Akhir pekan lalu bagaikan hari penentuan bagi Juan Guaido, pemimpin oposisi Venezuela, dan Presiden Nicolas Maduro. Oposisi ngotot membawa masuk bantuan kemanusiaan dari Amerika Serikat (AS) meski pemerintah melarang keras.
Kericuhan tak hanya terjadi di Santa Elena de Uairen, tapi juga di hampir seluruh wilayah perbatasan Venezuela.
Personel militer dan Garda Nasional yang dikerahkan ke perbatasan memang tidak dilarang menembakkan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan unjuk rasa.
Aksi damai warga Venezuela mendesak agar bantuan kemanusiaan diperbolehkan masuk direspons timah panas oleh militer
- Insight Investments & PKBI Berkolaborasi Bantu Korban Erupsi Gunung Lewotobi
- Wamenlu Anis Matta Puji Upaya Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Dukung Palestina, BAZNAS Enrekang Salurkan Bantuan Rp 620 Juta
- BAZNAS Salurkan Bantuan Pangan dan Infrastruktur Rp 112, 1 Miliar untuk Palestina
- Bantuan Kemanusiaan Indonesia untuk Palestina Sudah Tiba di Yordania